Senin, 11 Agustus 2025

Kantor MUI Ditembak

Pelaku Bawa 4 Surat saat Tembak Kantor MUI Pusat, Ada yang Ditulis Tahun 2014

Berikut empat surat yang dibawa pelaku penembakan Kantor MUI Pusat pada Selasa (2/5/2023). Salah satu surat ada yang ditulis pada tahun 2014.

Kolase Tribunnews.com/Istimewa
Berikut empat surat yang dibawa pelaku penembakan Kantor MUI Pusat pada Selasa (2/5/2023). Salah satu surat ada yang ditulis pada tahun 2014. 

Untuk selengkapnya berikut isi dari empat surat tersebut berdasarkan foto yang diterima Tribunnews.com dari Anwar Abbas:

1. Surat Pertama

Surat Pertama Penembak Kantor MUI Pusat
Surat pertama penembak Kantor MUI Pusat.

Demi Hak Saya Bersumpah

Kalau saya tidak mendapat keadilan, tidak diperlakukan secara adil. Kalau saya salah diberikan sangsi atau dipenjarakan seumur hidup.

Tetapi kalau hukum di negeri ini tidak punya dasar untuk menyalahkan saya, seharusnya direalisasikan sebagai mana mestinya.

Bilamana salah satu tidak terjadi dengan saya, berarti saya diperlakukan secara tidak adil.

Demi Alloh Muhammad Rosululloh, saya bersumpah saksi langit dan bumi, saya akan cari senjata, akan saya tembak pejabat dinegeri ini.

01 Juli 2014

Mustopa. NR

Baca juga: 5 Fakta Mustopa Penembak Kantor MUI: Sosoknya, Catatan Kriminal hingga Kondisi Kejiwaan

2. Surat Kedua

Surat Kedua Penembak Kantor MUI Pusat
Surat kedua penembak Kantor MUI Pusat.

Dengan Hormat,

Bapak Ketua MUI, saya akan terus-terusan mengeluh dan memohon atas nama Allah dan Rasul mewakili Nabi supaya Bapak mau saya ajak mempersatukan ummatnya biar keinginan Tuhan terwujud dan Rasul/Nabi Muhammad SAW merasa senang melihat ummatnya bersatu.

Seandainya nabi bisa menampakkan wujudnya, nabi yang mengeluh dan memohon kepada Bapak supaya bapak mau mempersatukan dunia. Kita semua bukan saya!

Jadi kalo bapak menolak saya, berarti menolak Nabi yang ingin mempersatukan ummatnya yaitu kita semua. Maka dari itu Bapak Ketua tolong jangan kecewakan Rasul. Bapak kan tahu Rasul sangat sayang kepada Ummmatnya bapak ketua, mengenai pernyataan saya selaku wakil nabi saya sudah 4 kali diproses di Lampung.

Saya tidak dikatakan mengada-ada/merekayasa atau bohong. Lebih jelasnya Bapak cek lagi menurut hukum Agama Qur'an dan Hadist, bapak punya wewenang penuh untuk menyalahkan atau menolak. Bapak ketua seandainya rasul datang kepada saya secara bertamu yaitu menampakkan wujudnya, pasti saya tolak.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan