Jumat, 22 Agustus 2025

Sudah Resmi Nyatakan Dukungan, PPP Ikhlas Jika Kadernya Tak Diusung jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Sikap legawa itu diambil karena menurut dia, hal tersebut sudah menjadi konsekuensi PPP saat mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres).

Rizki Sandi Saputra/Tribunnews.com
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani saat ditemui awak media usai acara Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan, pihaknya bakal tetap legawa atau ikhlas menerima jika kader dari partainya tidak diusung sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk Ganjar Pranowo.

Arsul menyebut, sikap legawa itu diambil karena menurut dia, hal tersebut sudah menjadi konsekuensi PPP saat mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres).

"Lah kan apa konsekuensi dari kita mengusung seorang capres," kata Arsul saat ditemui awak media usai acara Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Baca juga: Pimpin Rombongan Bacaleg PPP Daftar ke KPU, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Naik Kereta Kuda

Kata Arsul, nama cawapres yang nantinya bakal diusung hasil kerja sama antara PDIP dengan PPP nanti masih belum dapat dipastikan.

Sebab, sosok yang bakal dijadikan cawapres tidak harus keluar dari internal kedua partai tersebut.

Dirinya hanya memastikan, meski nantinya tidak ada nama kader dari PPP yang dijadikan cawapres tidak merubah dukungan yang telah disampaikan untuk Ganjar Pranowo.

"Kan ada kemungkinan kan bisa dari internal bisa dari eksternal Ya kita harus siap dua-duanya," tutur dia.

"Itu yang sudah dibutuhkan dan keputusan itu kan tidak kita pikirkan untuk berubah," sambung Arsul.

Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR RI itu juga menilai dalam pengusungan nama cawapres nantinya bukan hanya wewenang dari PPP dan PDIP sebagai pendukung, melainkan juga ada partai lain.

Oleh karenanya, mendengar aspirasi dan masukkan dari partai-partai pendukung Ganjar Pranowo nantinya akan diperhitungkan.

"Terkait dengan Pak Ganhar ada partai-partai lain semuanya kan harus bermusyawarah ya pada akhirnya kan agar seperti itu dan kata kuncinya memang musyawarah ya, untuk kita mufakat menyetujui satu nama," tukas Arsul.

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, bakal berusaha maksimal untuk mendorong kadernya agar menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Baca juga: AHY Tegaskan Dirinya Tidak Maju Jadi Caleg di Pileg 2024 Mendatang

Hal itu disampaikan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono usai Rapimnas PPP, di Sleman, Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).

Mardiono menjelaskan, usaha maksimal itu dapat dilakukan melalui komunikasi-komunikasi politik yang nantinya bakal dilakukan PPP.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan