Selasa, 9 September 2025

Kecelakaan Bus di Kawasan Wisata Guci

Penangguhan Penahanan Dikabulkan, Sopir Bus Maut Guci Kini Pulang, Ucap Terima Kasih pada Hotman

Pengajuan penahanan sopir bus maut yang mengalami kecelakaan di kawasan wisata Guci dikabulkan. Kini ia sudah keluar dari tahanan.

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
kolase Tribunnews.com/TribunJateng
Kolase foto Romyani sopir Bus yang mengalami kecelakaan di Objek Wisata Guci, Tegal Jawa Tengah kini jadi tersangka, lokasi kecelakaan dan Hotman Paris - Sopir bus maut yang mengalami kecelakaan di kawasan Objek Wisata Guci akhirnya diberi penangguhan dan kini sudah keluar dari tahanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Polres Tegal mengabulkan pengajuan penangguhan penahanan sopir bus maut yang mengalami kecelakaan di kawasan Objek Wisata Guci, Tegal, Romyani.

Kini, Romyani sudah keluar dari tahanan dan pulang ke rumah. Sebelumnya, ia ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai sehingga mengakibatkan kecelakaan hingga mengakibatkan dua korban jiwa.

Penangguhan penahanan Romyani tersebut dikabulkan setelah pengacara Hotman Paris ikut meminta agar Romyani diberi penangguhan.

Atas hal tersebut, Romyani pun mengaku sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada Hotman Paris dan berbagai pihak yang sudah mendukung dan memberikan doa untuknya.

"Terima kasih saya hari ini sudah pulang, penangguhannya dikabulkan, terima kasih kepada Bang Hotman, Kapolres Tegal dan Kapolda Jateng."

"Terima kasih kepada semua yang sudah support dan doa, rasanya bahagia sekali hari ini saya keluar, sampai lupa makan, semalam tidak bisa tidur," ujar Romyani lewat postingan TikTok, dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Unggah KTP Sopir Insiden Bus Masuk di Guci, Hotman Paris: Butuh Dukungan 290 Juta Netizen

Dalam video yang diunggah Hotman Paris di Instagram, Romyani juga mengucapkan terima kasih karena sudah dibantu tanpa dipungut biaya sepeser pun.

"Bang Hotman Paris dari 911, saya selaku pengemudi mengucapkan terima kasih untuk bantuan hukumnya yang tidak dipungut biaya sepeserpun."

"Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih Bang Hotman, semoga sukses dan lancar selalu," ucap Romyani.

Hotman Paris Bela Romyani

Sebelumnya, penetapan Romyani sebagai tersangka atas kasus kecelakaan maut tersebut, menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat.

Atas hal tersebut, akhirnya warganet berbondong-bondong men-tag akun Instagram Hotman Paris agar membantu Romyani.

Permintaan warganet itu pun direspons oleh Hotman Paris yang ikut membantu membela sang sopir.

"Salam utk Pak supir di tahanan Polres Tegal! Ayok Rakyat Indonesia kirim surat ke Kapolda Jateng & Kapolres Tegal agar di tangguhkan penahanan Pak Supir," tulisnya di akun Insagram @hotmanparisofficial, Rabu (17/5/2023).

Pengacara kondang itu juga meminta agar Polres Tegal menunda penahanan Romyani dan kernet bus tersebut.

"Mohon Kapolres Tegal tunda penahanan Supir & Knek kasus ! Puluhan juta warga Indonesia juga berharap ke Kapolres Tegal @ahmadsolehoficial," tulis Hotman Paris di kolom caption Instagramnya, Rabu (17/5/2023).

Hasil Investigasi KNKT

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan langsung melakukan investigasi kecelakaan bus tersebut.

Pihak KNKT mengatakan, jika ada kemungkinan bus tergelincir saat sedang parkir di jalan yang menurun karena adanya energi potensial.

"Energi potensial adalah energi yang mempengaruhi suatu benda yang berada di suatu ketinggian."

"Semakin besar massanya, semakin tinggi tempatnya, maka semakin besar gaya yang mendorongnya ke bawah," ucap Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan, dikutip dari TribunJogja.com, Rabu (10/5/2023).

Kecelakaan bus di area Obyek Wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023) -
Kecelakaan bus di area Obyek Wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023) . (Tribun Muria/ist)

Wildan menjelaskan, bus pariwisata itu meluncur tanpa sopirnya saat parkir .

Jadi, dikatakan Wildan, untuk bus yang parkir di jalan menurun, ada energi potensial yang mendorong bus meluncur ke bawah.

Bus akan diam selama ditahan dengan gaya yang lebih besar dari energi potensial tadi, diganjal misalnya.

"Tapi pada suatu keadaan di mana massa bus itu bertambah (ditambah jumlah penumpang atau barang), maka energi potensial semakin besar."

'Pada titik tertentu, saat energi potensial lebih besar daru gaya yang menahan, maka bus akan meluncur," ucapnya.

Berdasarkan hasil investigasi pihak KNKT, rem tangan yang digunakan bus masih beroperasi dengan baik.

Bahkan, saat bus dievakuasi, roda masih mengunci, menandakan rem tangan tidak diangkat atau pun rusak.

Baca juga: Tidak Ada di Ruang Kemudi, Sopir dan Kernet Bus yang Kecelakaan di Guci Tegal Jadi Tersangka

"Saat energi potensial lebih besar dari gaya rem tangan, otomatis bus akan meluncur ke bawah."

"Sedangkan hand brake bus hanya didesain menahan beban sesuai daya angkutnya dan pada kemiringan maksimal 18 persen," ucap Wildan.

Sedangkan berdasarkan temuan di lapangan, lokasi bus parkir mempunyai kemiringan 23 persen sampai 28 persen.

Seiring ditambah penumpang yang masuk, kata Wildan, energi potensialnya jadi lebih besar dari kemampuan menahan dari rem tangan, maka bus meluncur.

"Keberadaan ganjal roda sebesar apapun percuma karena tanah di tempat tersebut gembur. Sehingga tanah mudah amblas ketika ditekan roda bus," ucap Wildan.

Jadi untuk sementara, dugaannya adalah bus terparkir di tempat dengan kemiringan cukup besar dan di atas tanah yang gembur.

Massa bus terus ditambah, membuat energi potensial lebih besar dari gaya rem untuk menahan bus tetap diam, bus pun meluncur ke jurang.

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJogja.com) (TribunJateng.com/Wahyu Ardianto Woro Seto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan