Refleksi Hubungan Muhammadiyah, Pancasila, dan Soekarno
Ketua LKKS Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq merefleksikan tentang hubungan Muhammadiyah, Pancasila dan Soekarno.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Wahyu Aji
Pertanyaan-pertanyaan ini terus muncul berulang setiap Pancasila diperingati pada 1 Juni, juga selalu muncul pada saat Pancasila dilafalkan dan didiskusikan," kata dia Menambahkan.
Fajar juga menyinggung soal temuan riset Setara Institute (2023) yang menggambarkan bahwa secara diskursif 83,3 persen Pancasila dianggap sebagai bukan ideologi permanen.
Menurut dia, hasil riset tersebut merupakan kritik bagi semua pihak di mana Pancasila belum menunjukkan kinerja konkret bagi kehidupan bangsa.
"Sekalipun bukan kehendak mengganti Pancasila, tetapi opini mayoritas bahwa Pancasila bukan ideologi permanen adalah ancaman yang sangat serius bagi bangsa," tutur dia.
Lebih lanjut, Fajar mengatakan semua elemen bangsa harus memastikan Pancasila menjadi ideologi yang bekerja khususnya menjadi pedoman penyelenggaraan negara.
Termasuk di bidang kepemimpinan nasional, penyelenggaraan fungsi legislasi, penyelenggaraan fungsi yudikatif dalam memutus berbagai perkara, maupun dalam tata laku para penyelenggaraan negara.
"Pancasila jelas bukan alat penyeragaman yang mengikis kemajemukan, bukan juga instrumen penundukkan bagi mereka yang tidak sejalan dengan aspirasi negara, bukan pula instrumen suatu rezim dalam bentuk rejimentasi yang gagap menjawab urusan republik," ungkap dia.
Lebih lanjut, Fajar mengatakan Muhammadiyah akan terus menjadi bagian solusi dan kontribusi memastikan ideologi negara bekerja.
Hal ini dilakukan Muhammadiyah melalui berbagai pranata sosial keagamaan, majelis-majelis organisasi yang dimiliki, sekolah, universitas dan rumah sakit sektor sektor-sektor lain yang ditangani Muhammadiyah.
Baca juga: Kokohkan Pelaksanaan Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara
"Kita akan memastikan ideologi negara bekerja, dirasakan warga, sekaligus menjadi alat pemberdaya dan pembela warga negara untuk mencapai tujuan nasional yakni, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," pungkas Fajar.
Ketua Fraksi PAN Tegaskan Pendidikan Merupakan Hak Dasar Seluruh Anak Indonesia |
![]() |
---|
Menhut Izinkan Kampus Kelola 1.992 Hektare Hutan Lindung Bengkulu, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
CPA Australia Dukung Pengembangan Talenta Akuntansi di Jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah |
![]() |
---|
Pakar Komunikasi UMY Nilai Pengibaran Bendera One Piece Sebagai Bentuk Resistensi dari Masyarakat |
![]() |
---|
Ketua Umum Muhammadiyah: BPKH Harus Tetap Terpisah Dalam Pengelolaan Dana Haji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.