Minggu, 28 September 2025

Wawancara Eksklusif

VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Soal Gabung PPP, Sandiaga Uno Ungkap Diminta Sabar oleh Mardiono

Dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Network pada bulan lalu tahun 2023, dia mengungkapkan dirinya diminta bersabar oleh Mardiono.

Sebagai alumni pilkada 2017 dan pilpres 2019 saya punya pengalaman dan saya punya banyak catatan. Apa yang kita lakukan di 2019 dengan membentuk unity goverment atau Kabinet Indonesia Maju yang merupakan gabungan dua rival pemilu adalah sebuah kemajuan.

Ini sebuah inovasi karena negara-negara lain sangat kagum dan juga terkejut di Indonesia bisa terjadi. Tapi bangsa Indonesia ini sebetulnya guyub, rukun, gotong royong, serta nilai-nilai lurug bangsa kita bhineka tunggal ika.

Saya juga pengalaman di 2019 untuj membangun kebersamaan itu. Saya meyakini jika kita mengawal narasi dengan penuh kedisipinan dan hati-hati sekali tidak menyentuh isu yang berpotensi polarisasi politik maka kita bisa mendorong keberlanjutan.

Jadi bukan perubahan dari arah pembangunan kita. Tapi melanjutkan dan juga mempercepat. Kalau ada masukan kita koreksi bersama sehingga tidak winner takes all.

Bagaimana kita selalu memperjuangkan kebersamaan ini. Saya sangat optimis 2024 kita akan bisa menoreh sejarah.

Model unity government ini menurut Pak Sandi harus dilanjutkan ya di 2024?

Bertarung untuk bersanding, berkompetisi untuk berkolaborasi, berkontestasi tapi pada saatnya kita bermitra.

Seberapa mahal kontestasi pilpres di Indonesia menurut pengalaman Pak Sandi?

Mahal banget. Dan itu sudah banyak dikupas semuanya tercatat. Karena waktu saya maju jadi calon wakil presiden saya sudah jadi wakil gubernur sehingga harta kekayaan saya tercatat di LHKPN.

Saya tercatat jumlah dana yang saya cairkan dan saya setorkan kepada tim Badan Pemenangan Nasional (BPN). Itu jumlahnya silahkan teman-teman Tribun lebih hebat.

Tapi mahal sekali karena kenapa? Kampanyenya panjang sekali 8,5 bulan, udah gitu kegiatannya sangat beragam. Nah sekarang kampanyenya jauh lebih singkat hanya 60-an hari.

Jadi ini sudah satu inovasi lagi. Kita berharap politik kita tidak semahal tahun 2019.

Kalau memang politik Indonesia ini mahal betul, lalu kemudian orang mulai berdebat mengenai sistem pemilu yang lebih murah proporsional tertutup. Kala Pak Sandi sebagai politisi mana yang baik?

Pandangan pribadi saya dua pemikiran ini ada justifikasinya. Pertama, partai itu dalam melakukan kaderisasi dia harus mencari tokoh-tokoh terbaik. Perhitungannya bukan hanya populer tapi bagaimana dia bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Sementara masyarakat ini juga ingin memilih calon berdasarkan hati nuraninya. Jadi misalnya dia ingin memilih Pak Febby tapi posisi Pak Febby ada di nomor 5 di dalam partai A. Kalau proposional terbuka dia bisa memilih karena ada mekanisme untuk memilih langsung.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan