Jumat, 15 Agustus 2025

Contoh Teks Khutbah Jumat: Pesan Mulia Sambut Bulan Dzulhijjah 1444 H

Contoh khutbah Jumat dalam rangka menyambut bulan Dzulhijjah 1444 H tahun 2023, salah satu bulan dalam Islam yang memiliki keistimewaan.

Freepik
Ilustrasi Bulan Dzulhijjah - Contoh khutbah Jumat dalam rangka menyambut bulan Dzulhijjah 1444 H tahun 2023, salah satu bulan dalam Islam yang memiliki keistimewaan. 

Bahkan Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa sudah tidak ada lagi pertumpahan darah antara umat Islam dengan kaum kafir setelah hari ‘Idul Qurban itu.

Dari hadits tersebut di atas, sebagai umat Islam yang merasakan nikmatnya hidup di Indonesia yang telah merdeka, dapat mengambil tiga pesan Rasulullah dimaksud:

Pertama, seorang pemimpin umat Islam harus berkomunikasi dan selalu membimbing umatnya.

Salah satu cara komunikasi itu yakni dengan mengingatkan betapa pentingnya hari dan bulan yang mulia dan diharamkan oleh Allah.

Memperingati hari dan bulan haram adalah dengan melaksanakan sunnah Rasulullah: berpuasa, bertaqarrub dan beramal sosial secara istiqamah.

Dan di bulan haram, tidak diperbolehkan perang (beradu fisik dan menebar fitnah)

Kedua, di dalam sebuah kemulian ada tempat hidup yang selalu digunakan untuk beribadah, Nabi menyebutnya dengan kata balad.

Kata balad dalam Kamus Al Munawwir karya KH Ahmad Warson Munawwir yang telah dikoreksi KH Ali Ma’shum dan KH Zainal Abidin Munawwir bermakna: daerah, negeri, desa, kampung, tanah air.

Jika Nabi Muhammad SAW menyebut kata balad dalam khutbah ‘idul adha, maka perlu kita ambil hikmah bahwa betapa cintanya Nabi Muhammad kepada tanah airnya sesuai dengan firman Allah:

إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَىٰ مَعَادٍ ۚ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ مَنْ جَاءَ بِالْهُدَىٰ وَمَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali (Makkah). Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata". (QS. Al Qashah: 85)

Ketiga, betapa pentingnya menjadikan Islam sebagai agama yang mendorong lahirnya perdamaian, bukan agama kekerasan penuh peperangan.

Sejarah perintah berqurban kepada Nabi Ibrahim yang diminta menyembelih putranya (Nabi Ismail) dan kemudian diganti domba adalah sebuah bukti bahwa Islam sangat melindungi hak asasi manusia dan cinta perdamaian.

Al Qur’an mencatat sejarah ini sebagai bentuk penyempurnaan manusia berbakti pada Allah Surat As Shaffat ayat 102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan