Sabtu, 6 September 2025

Kemhan RI Angkat Dampak Perang Hingga Potensi Ekonomi Biru yang Dibahas Dalam ASPC 2023 di Jakarta

Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebagai tuan rumah Pertemuan Ke-20 ASEAN Regional Forum Security Policy Conference (ASPC) mengetengahkan tiga isu.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Gita Irawan
Pertemuan Ke-20 ASEAN Regional Forum Security Policy Conference (ASPC) di Hotel Shangri-La Jakarta pada Rabu (21/6/2023). 

"Lima Poin Konsensus ASEAN tetap menjadi acuan utama ASEAN dalam menghadapi perkembangan situasi di Myanmar," kata Donny.

"Oleh karena itu, Indonesia ingin terus menggemakan komitmen bersama ASEAN untuk membantu Myanmar dalam menemukan solusi damai dan tahan lama untuk mengatasi krisis domestiknya, sekaligus mengingat kembali komitmen Myanmar untuk mengimplementasikan Lima Poin Konsensus ASEAN secara keseluruhan," sambung dia.

Tantangan besar lain untuk keamanan global, kata dia, adalah terorisme. 

Munculnya kelompok-kelompok ekstremis, lanjut dia, telah membuat kawasan tidak stabil dan mengancam keamanan negara-negara di seluruh dunia.

Ancaman terorisme, kata Donny, tidak terbatas pada wilayah atau negara tertentu. 

Terorisme, kata dia, adalah fenomena global yang membutuhkan upaya bersama dari komunitas internasional untuk mengatasinya.

Selain tantangan tersebut, kata dia, saat ini negara-negara di dunia juga dihadapkan pada ancaman perubahan iklim. 

Naiknya suhu, permukaan laut, dan cuaca ekstrem, kata Donny, berdampak besar pada planet kita dan menyebabkan kelangkaan makanan dan air, serta peningkatan risiko penyakit.

Perubahan iklim, kata dia, bukan hanya masalah lingkungan tetapi juga masalah keamanan yang berpotensi mendestabilisasi daerah dan kawsan serta memperparah konflik yang ada.

"Isu kedua adalah terkait kerjasama regional dalam mendukung ekonomi biru dan mitigasi dampak perubahan iklim," kata Donny.

"Kawasan Indo-Pasifik memiliki garis pantai yang luas dan sumber daya laut yang melimpah. Dengan memanfaatkan potensi ekonomi biru, kita dapat menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan," sambung dia.

Namun, lanjut dia, ekonomi biru bukan tanpa tantangan.

Baca juga: Kementerian Pertahanan Jadi Tuan Rumah ASPC 2023, Delegasi AS, Rusia, China, Hingga Uni Eropa Hadir

Penangkapan ikan ilegal, penangkapan ikan berlebihan, dan polusi, lanjut dia, mengancam ekosistem lautan kita.

Menurutnya, di sana lah kerja sama regional dapat memainkan peran penting. 

"Di bawah Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP), mengembangkan ekonomi biru dan kerja sama untuk pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan adalah beberapa bidang prioritasnya. Dengan bekerja sama, negara-negara anggota ASEAN dan mitranya dapat menerapkan langkah-langkah untuk melindungi dan mempromosikan lautan kita praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan," kata dia.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan