Jumat, 22 Agustus 2025

RUU Kesehatan

Nakes Ancam Mogok Nasional Tolak RUU Kesehatan, DPR: Langgar Sumpah Profesi

Nakes ancam mogok nasional apabila pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law tak dihentikan, Melkiades Laka Lena ingatkan hal itu melanggar sumpah profesi

Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah tenaga kesehatan dari berbagai kelompok dan daerah melakukan aksi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2023). Dalam aksi tersebut mereka menolak RUU Omnibus law Kesehatan yang sedang di bahas pemerintah dan DPR dan meminta untuk memperhatikan sejumlah fasilitas kesehatan terkhusus di daerah-daerah terpencil. Nakes ancam mogok nasional apabila pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law tak dihentikan, Melkiades Laka Lena ingatkan hal itu melanggar sumpah profesi Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IX DPR RI merespons rencana sejumlah organisasi profesi tenaga kesehatan (nakes) melakukan mogok nasional apabila pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Kesehatan Omnibus Law tak dihentikan.

Wakil Ketua Komisi IX DPR Melkiades Laka Lena mengingatkan bahwa hal tersebut justru melanggar sumpah profesi nakes.

"Jadi jangan karena kemudian urusan organisasi profesi, itu pasien dikorbankan, itu melanggar sumpah profesi," kata Melki di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Baca juga: Fraksi Partai Demokrat Minta Pengesahan RUU Kesehatan Ditunda

Melki menegaskan semua tenaga kesehatan sudah mengambil sumpah untuk mendahulukan pasien.

Politikus Partai Golkar ini meminta organisasi-organisasi profesi agar tidak menggelar aksi mogok nasional.

"Jangan lagi ada mogok karena itu nanti dampaknya akan membuat pasien pertama terlantar dan juga mungkin nanti akan mempengaruhi image orang terhadap tenaga kesehatan/tenaga medis," tegas Melki.

Melki menjelaskan Komisi IX DPR akan menerima semua masukan dan kritikan dari organisasi profesi dan sebagian besar diakomodir di dalam RUU Kesehatan.

Namun, dia menuturkan kemungkinan ada sebagian kecil yang tidak diakomodir karena DPR dan pemerintah harus mempertimbangkan aspek lain.

"Teman-teman OP sudah sering bertemu kami, baik resmi maupun tidak resmi. Dari segi masukan, saya umpamakan dari 10 masukan, tujuh sudah masuk dan kami akomodir. Tiga ini tidak sesuai target dan ini menjadi bargaining dipakai untuk mogok," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, ribuan tenaga kesehatan (nakes) dan medis menggelar demonstrasi menolak pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Kesehatan Omnibus Law di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Juru Bicara Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Beni Satria mengatakan pihaknya akan melakukan mogok nasional apabila tuntutan mereka tak direspons pemerintah dan DPR RI.

"Setelah ini kami menginstruksikan seluruh anggota untuk mogok kalau pemerintah tetap tidak menggubris dan tidak mengindahkan apa tuntutan kamu hari ini," kata Beni kepada wartawan di lokasi, Senin siang.

Menurut Beni, pihaknya telah melayangkan tuntutan tersebut kepada pemerintah dan DPR sejak 28 hari yang lalu.

"Tetapi pemerintah masih punya gunjingan bersama DPR untuk membahas itu tanpa melibatkan kita sebagai organisasi yang resmi yang sudah tegas disebutkan di dalam undang-undang No. 29 tahun 2004," tegasnya.

Dia menegaskan pihaknya juga menanyakan alasan DPR mengenai dihapusnya organisasi profesi dalam RUU Kesehatan.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan