Senin, 11 Agustus 2025

Pilpres 2024

Survei Indikator Juli 2023 Ungkap 2 Penyebab Elektabilitas Prabowo Turun, Anies Naik, Ganjar Stagnan

Untuk perbandingan pada survei Juli 2023 dengan simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo sebesar 33,2 persen.

Editor: Hasanudin Aco
kolase/Tribun Bali
Foto kolase Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mengadakan survei elektabilitas bakal calon presiden atau capres pada Juli 2023.

Hasilnya menunjukkan elektabilitas capres yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto mengalami penurunan meski tidak signifikan.

Untuk perbandingan pada survei Juli 2023 dengan simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo sebesar 33,2 persen.

Padahal pada Juni 2023 atau sebulan sebelumnya elektabilitas Menteri Pertahanan ini menduduki puncak survei dengan elektabilitas 36,8 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan terdapat dua faktor yang membuat adanya indikasi penurunan elektabilitas Prabowo tersebut.

"Pak Prabowo turun di semua simulasi antara 2-3 persen," kata Burhanuddin dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (19/8/2023).

Dia kemudian menyimpulkan ada dua sebab mengapa elektabilitas Prabowo menurun meski tidak signifikan.

Pertama, kata Burhanuddin, penurunan suara Prabowo dalam survei tersebut dikarenakan mulai terjadi pergeseran pemilihnya ke bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

"Satu Anies Baswedan mulai menggerus kembali basis-basis Pak Prabowo terutama di Sumatera," ungkapnya.

"Kenaikan suara Mas Anies, diikuti tren penurunan Pak Prabowo meski kisarannya 2-3 persen," imbuh Burhanuddin.

Faktor kedua adanya penurunan dukungan pemilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pemilu 2019 ke Prabowo.

"Pendukung Pak Jokowi yang memilih Pak Prabowo di survei bulan Juni 2023 sebanyak 28,9 persen. Namun di Juli 2023 turun menjadi 26 persen," jelasnya.

"Jadi penurunannya (elektabilitas Prabowo) dari dua sisi ini," katanya menegaskan.

Di sisi lain, Burhanuddin mengatakan dalam Survei Indikator pada Juli 2023, elektabilitas Ganjar stagnan sementara Anies mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir.

"Saya melihat mas Ganjar sebenarnya stagnan dibanding bulan Juni. Di simulasi 3 nama, mas Ganjar ada di kasaran 35 persen sekarang 35 persen juga," ucapnya.

"Yang ada indikasi naik adalah Anies Baswedan di Juni 21 persen, sekarang 23,9 persen," jelasnya.

Seperti diketahui, hasil survei yang dilakukan Indikator Politik pada 15-21 Juli 2023 menunjukkan peta elektabilitas calon presiden masih dinamis.

Berdasarkan simulasi tiga nama dalam survei tersebut bacapres dari PDI-P, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 35,2 persen atau unggul tipis dibandingkan bacapres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto di angka 33,2 persen.

Sementara Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan angka 23,9 persen.

Adapun survei tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.811 orang responden warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Para responden itu dipilih menggunakan metode multistage random sampling.

Survei ini memiliki margin of error ±2,35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Perbandingan dengan Survei Lembaga Lain di Juli dan Agustus 2023 :

1. Lembaga Survey & Poling Indonesia (SPIN)

SPIN merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden yang diproyeksi akan turut serta dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Berdasarkan survei itu, Prabowo Subianto berada di posisi pertama, diikuti Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Direktur SPIN, Igor Dirgantara, mengatakan hasil survei simulasi tiga capres menunjukkan Prabowo memiliki elektabilitas paling tinggi mengalahkan Ganjar dan Anies.

"Sebagian besar publik atau 41,7 persen akan memilih Prabowo Subianto sebagai presiden bila pemilu serentak dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh tiga capres saja," kata Igor dalam rilis survei SPIN yang disiarkan secara daring, Jumat (4/8/2023).

"Sementara Ganjar masih berada di posisi kedua dengan 30,3 persen, dan Anies berada di posisi ketiga memperoleh 21,0 persen. Masih ada 7,0% publik belum punya pilihan," katanya.

Berikut hasil survei elektabilitas capres simulasi tiga nama:

Prabowo Subianto: 41,7%
Ganjar Pranowo: 30,3%
Anies Baswedan: 21%
Tidak Tahu: 7%

2. Lembaga Survei Political Statistics (Polstat)

Polstat Indonesia merilis elektabilitas terbaru bakal calon presiden (bacapres) 2024 mendatang.

Hasilnya, bacapres Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi teratas, disusul bacapres PDIP Ganjar Pranowo, dan bacapres NasDem Anies Baswedan.

Survei ini dilakukan periode 28 Juli hingga 4 Agustus 2023 di 34 Provinsi Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh WNI berusia di atas 17 tahun serta memiliki KTP.

Jumlah sampel yang diambil 1.200 responden melalui teknis pengambilan sampel secara acak bertahap (multistage random sampling).

3. Lembaga Survei Nasional (LSN)

Dalam hasil survei yang dirilis LSN, Prabowo unggul dari Ganjar dan Anies dalam simulasi terbuka (top of mind).

Ketua Umum Partai Gerindra itu Prabowo mendapat elektabilitas sebanyak 28,5 persen.

Kemudian di urutan kedua ada Ganjar dengan 17,6 persen dan Anies 13,4 persen.

Begitu juga dalam simulasi tertutup atau dibatasi pilihan sosok dengan tiga nama tersebut, Prabowo kembali menjadi sosok yang paling unggul.

Sebanyak 40,5 persen responden memilih Prabowo Subianto, disusul Ganjar 30,8 persen, dan Anies 22,4 persen.

Menurut Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry, dinamika kontestasi dari tiga capres menunjukkan, tren elektabilitas Prabowo semakin menguat dari waktu ke waktu.

"Sementara untuk elektabilitas Ganjar, memperlihatkan tren melemah justru ketika waktu pelaksanaan Pilpres semakin mendekat."

"Sementara Anies tidak juga menunjukkan tren positif," kata dia, Rabu (26/7/2023).

Sebagai informasi, survei dilakukan pada 10-19 Juli 2023 dengan jumlah responden mencapai 1420 orang.

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner.

Ambang kesalahan margin of error (MoE) sebesar kurang lebih 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen. 

4. SMRC

Survei terbaru yang dikeluarkan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan sebanyak 40 persen publik percaya bahwa bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo akan melanjutkan program-program Joko Widodo (Jokowi).

Survei itu dilakukan pada Juli 2023 bulan ini.

Adapun nama Ganjar kokoh dipercaya publik mampu melanjutkan program Jokowi mengungguli tokoh politik Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Airlangga Hartarto.

Pendiri & Peneliti SMRC Saiful Mujani menjelaskan, secara rinci temuannya yakni, 40 persen publik percaya kepada Ganjar Pranowo disusul Prabowo Subianto yang memperoleh 29,7 persen.

Sementara pada urutan ketiga terdapat Anies Baswedan 15 persen dan Airlangga sebesar 0,9 persen.

5. LSI Denny JA

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei yang dilakukan 3-15 Juli 2023.

Hasilnya, Prabowo mendapat elektabilitas 52 persen, sedangkan Ganjar 41,6 persen.

Jarak elektabilitas kedua tokoh ini mencapai dua digit yakni 10,4 persen.

"Pada survei Juli 202, ketika kita tanya responden bila ada dua capres yang maju yaitu Prabowo dan Ganjar, siapa yang akan dipilih?" kata Direktur LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, Senin (31/7/2023).

"Hasilnya Prabowo 52 persen versus Ganjar di 41,6 persen. Yang menyatakan tidak tahu atau rahasia sekitar 6,4 persen," lanjutnya.

6. New Indonesia Research & Consulting

Hasil survei elektabilitas capres lainnya dirilis oleh lembaga survei New Indonesia Research & Consulting.

Lembaga survei ini mencatat elektabilitas Prabowo melesat dan mencapai 26,5 persen.

Kemudian di posisi kedua ada Ganjar Pranowo dengan 23,6 persen.

Selisih keduanya hanya 2,9 persen.

Sementara itu, Anies Baswedan berada di peringkat ketiga dengan persentase 13,3 persen.

"Elektabilitas Prabowo terus melesat dan unggul, sementara Ganjar cenderung stagnan, dan Anies jeblok," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono, Senin (24/7/2023).

Sebagai informasi, survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 5-12 Juli 2023 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi.

Metode survei yakni multi stage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan