Dampak Perubahan Iklim Dibahas 200 Akademisi-Praktisi di Yogyakarta: Suhu Naik, Pertanian Terancam
200 akademisi bahas dampak iklim di Yogya. BMKG catat suhu ekstrem 37°C, pertanian terancam, riset harus sampai ke masyarakat.
Ringkasan Berita:
- Suhu Yogyakarta tembus 37°C, ancaman nyata bagi kesehatan dan pertanian warga.
- 200 akademisi-praktisi berkumpul, bahas solusi iklim dari global hingga lokal.
- BMKG ingatkan pola hujan makin tak menentu, pangan jadi taruhan masa depan.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Lebih dari 200 akademisi, pembuat kebijakan, mitra industri, dan komunitas berkumpul di salah satu hotel di Yogyakarta, Rabu (19/11/2025), dalam forum Knowledge and Innovation Exchange (KIE).
Forum dua hari yang digelar Kemitraan Pengetahuan Australia–Indonesia (KONEKSI) ini mengusung tema “Innovating for Climate Action and Sustainable Development” dan membahas dampak perubahan iklim dari tiga level: global, nasional, dan lokal.
Utusan Khusus Australia untuk Urusan Samudra Hindia, Tim Watts, menegaskan komitmen negaranya memperkuat diplomasi dan riset bersama Indonesia.
"Khususnya, yang berkaitan dengan pendidikan dan kemitraan penelitian untuk mengatasi tantangan pembangunan yang semakin kompleks, termasuk perubahan iklim," kata Watts.
Australia kini menjadi mitra riset terbesar bagi Indonesia, dengan 69 proyek penelitian aktif. Kolaborasi ini mencakup bioekonomi, transisi energi, dan pertanian berkelanjutan, yang diharapkan memberi solusi atas krisis iklim global.
Kebijakan dan Hilirisasi Riset
Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Haryono, menekankan pentingnya mempercepat hilirisasi hasil penelitian.
"Kami sedang fokus mendorong percepatan penggunaan hasil penelitian untuk segera diekskalasi ke masyarakat, sehingga memberi dampak langsung yang relevan dan kontribusi bagi pembangunan, baik di level nasional hingga daerah," tegas Agus.
Baca juga: Ekspedisi Ladang Ganja Terbesar di Gunung Leuser Aceh: 15 Jam Darat, Jurang hingga Harimau Mengintai
Forum ini juga dihadiri Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Yos Sunitiyoso serta Minister Counsellor Economic, Investment, Infrastructure Australia, Jonathan Gilbert. Mereka menekankan bahwa riset iklim harus menjadi bagian dari kebijakan pembangunan nasional, bukan sekadar wacana akademik.
Yogyakarta sebagai Contoh Nyata
Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, menyebut Yogyakarta sebagai ruang kolaborasi lintas sektor.
"Forum KIE ini saya pandang sebagai kelanjutan dari karakter Yogyakarta itu sendiri: tempat berkumpul untuk memahami apa yang berubah, apa yang tetap, dan apa yang harus kita kerjakan bersama," ujarnya.
Data BMKG terbaru (Oktober–November 2025) menunjukkan suhu ekstrem di Yogyakarta mencapai 37°C pada pertengahan Oktober, dengan prediksi suhu maksimum 33°C pada November. Kenaikan suhu ini berdampak pada kesehatan warga, meningkatkan risiko heat stress, serta menekan produktivitas pertanian akibat pola hujan yang makin tidak menentu.
BMKG juga melaporkan bahwa curah hujan di DIY semakin tidak teratur, dengan periode kering lebih panjang. Hal ini memengaruhi siklus tanam padi dan palawija di Bantul, Sleman, dan Kulon Progo. Untuk mengantisipasi, BMKG menggelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) di Imogiri, Bantul, agar petani menyesuaikan jadwal tanam dengan pola iklim baru.
Forum KIE di Yogyakarta menyoroti perubahan iklim sebagai persoalan nyata lintas level—global kolaborasi riset, nasional kebijakan pembangunan, dan lokal dampak langsung yang harus diterjemahkan menjadi aksi konkret bagi masyarakat.
| Prabowo Minta Anak Sekolah Tidak Dikerahkan Menyambutnya Saat Kunjungan Kerja, Ini Penjelasannya |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Yogyakarta Besok Kamis, 20 November 2025: Hujan Intensitas Sedang Turun Siang-Sore |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Banjarmasin Kamis, 20 November 2025 Besok: Berawan Sepanjang Hari |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Ambon Kamis, 20 November 2025: Pagi Berawan, Siang dan Sore Hujan Ringan |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Semarang, Kamis 20 November 2025: Berawan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.