Kamis, 4 September 2025

Pilpres 2024

Tanggapan Kubu Anies, NasDem, PKS, PDIP, dan PPP soal Duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024

PDIP usul duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

Editor: Hasanudin Aco
Kolase Tribunnews/dok. Kompas
Wacana menduetkan Ganjar dan Anies di Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Politisi senior yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah membayangkan adanya duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.

Dia pun mengungkap alasan adanya keinginan tersebut.

Said menyatakan keinginannya tersebut hanyalah mimpi belaka.

Pasalnya, dirinya tidak mau adanya lagi polarisasi cebong dan kampret di kontestasi pilpres 2024.

"Kami tidak dalam keputusan, kami hendak mimpi saja, mimpi itu dalam kondisi apa? dalam kondisi sebaiknya kita ini tidak perlu lagi lah kampret-cebong, tidak perlu lagi lah ada istilah oh Anies di bawah, tidak perlu dihitung, kami tidak dalam posisi itu," kata Said di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Pengamat Soroti Wacana Duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024: Solusi Konsolidasi Nasional

Lalu apa tanggapan PKS, kubu Anies, serta PPP soal wacana duet Ganjar-Anies? Berikut dirangkum Tribunnews.com.

1. Tanggapan Kubu Anies

Juru bicara (jubir) tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Sudirman Said menyambut baik atas munculnya ide untuk menduetkan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut dia, Anies memang banyak disandingkan dengan berbagai figur yang dianggap tepat menjadi pendampingnya.

“Bagi kami ini merupakan pengakuan bahwa tokoh yang kami usung memiliki “keberterimaan” yang luas, dan dengan begitu memiliki kapasitas untuk menyatukan berbagai elemen bangsa. Soal jadi atau tidak berpasangan, itu kan jodoh. Tapi bahwa banyak pihak membuka komunikasi dengan pak Anies, itu sesuatu yang kami syukuri," kata Sudirman dalam keterangannya, Selasa (22/3/2023) dikutip dari Kompas.TV.

Ia menyebut wacana tersebut menunjukkan politik yang sehat dan dewasa.

“Semua pihak membuka kemungkinan bekerja sama dengan pihak lainnya. Tidak ada yang secara apriori menolak atau mengharuskan bermitra dengan siapapun. Yang menyatukan perjuangan politik kita haruslah cita-cita memajukan bangsa,” katanya.

Sudirman mengatakan masyarakat yang akan menilai mana kandidat yang terbaik dalam lomba adu gagasan dan adu rekam jejak.

Selain itu, konstelasi politik memiliki dinamika yang membuka segala kemungkinan.

2. Pernah Diusulkan Surya Paloh

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali  menyatakan bahwa sejatinya wacana duet Ganjar-Anies justru pertama kali digulirkan oleh Ketum Partai NasDem Surya Paloh.

"Wacana itu dulu pernah disampaikan oleh Pak Surya ketika Partai NasDem dan koalisinya belum mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden," kata Ali seperti dikutip Rabu (23/8/2023).

Ia menuturkan wacana duet Ganjar-Anies yang pernah diucapkan Surya Paloh kini tidak lagi relevan karena Anies sudah didorong menjadi capres oleh koalisi perubahan.

"Dengan pencapresan mas Anies dan koalisinya, wacana itu menjadi tidak relevan lagi hari ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Ali pun memastikan sikap partainya tidak akan berubah untuk mendukung Anies menjadi capres.

Sebaliknya, NasDem tidak pernah berpikir mengubah keputusan Anies menjadi cawapres.

"Apa alasan partai Nasdem untuk mengalihkan dukungannya dari presiden ke wakil presiden. Di sisi lain partai pengusung Anies itu sudah memenuhi syarat," jelasnya.

3. PKS Menolak

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid  duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hidayat mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk mendorong Anies Baswedan menjadi capres.

Sebaliknya, PKS tidak pernah berwacana agar Anies menjadi cawapres.

"Kalau sekarang kan wacana siapa saja boleh wacanakan ya, tapi PKS kan sudah komitmen untuk jadikan Pak Anies bukan cawapres, tapi jadi capres dengan Demokrat dan dengan NasDem, kita konsisten disana," kata Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Selasa (22/8/2023).

Namun begitu, ia tidak mempermasalahkan terkait wacana yang digulirkan tersebut.

Hanya saja, PKS dipastikan tidak akan tergoda dengan adanya wacana tersebut.

4. PPP Ngotot Usulkan Sandiaga

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menganggap wacana duet Ganjar dan Anies biasa saja.

PPP Tetap pada konsep awal yakni mengusulkan Pak Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Ganjar

"Namanya wacana ya biasa saja," kata Awiek kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).

Awiek menegaskan PPP tetap mengusulkan Sandiaga Salahuddin Uno untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar.

"PPP Tetap pada konsep awal yakni mengusulkan Pak Sandiaga Uno sebagai bakal cawapres Ganjar," ujarnya.

Menurutnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP itu memiliki keunggulan ketimbang kandidat cawapres yang lainnya.

"Karena Pak Sandi memiliki banyak aspek keunggulan dibanding yang lain," ungkap Awiek.

5. Tanya Bu Mega

PDI Perjuangan menepis wacana menyatukan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Ganjar adalah bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan sementara Anies diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto  menyebut terkait dengan siapa yang akan menjadi calon wakil presiden Ganjar Pranowo adalah sosok yang tidak hanya pertimbangannya dari aspek elektoral saja, akan tetapi kemampuan teknokratiknya, kesesuaian terhadap ideologi, sejarah perjuangan bangsa harus sesuai.

"Juga pemahaman terhadap komitmen fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara, itu menjadi suatu hal yang sangat penting," katanya, di Yogyakarta,  Selasa (22/8/2023).

"Jadi (wacana) itu disampaikan oleh Pak Said tetapi tadi saya juga meminta penjelasan Ibu ketua umum bahwa itu adalah ranah dari ibu ketua umum dan sampai saat ini belum diputuskan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo," sambungnya.

Tetapi, lanjut Hasto, calon pendamping Ganjar Pranowo yang pasti harus memiliki  memiliki kesesuaian ideologis.

Syarat itu menjadi mutlak sebab masukan dari akademisi  pendukung Ganjar Pranowo juga memberi masukan pentingnya menjaga Bhinneka Tunggal Ika. 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan