Kemendikbudristek Kembangkan Inovasi Potensi Daerah Lewat Pendanaan LPDP
Kemendikbudristek melakukan penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah lewat pendanaan dari LPDP dengan vokasi.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek melakukan penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah lewat pendanaan dari LPDP dengan skema menugaskan perguruan tinggi vokasi (PTV).
Berbagai PTV bakal ditugaskan menjadi pemimpin dalam konsorsium vokasi di 27 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia
“Kami melihat, pertama, daerah itu punya potensi dan peluang yang berbeda satu sama lain. Yang kedua, kemitraan itu juga harus didorong dari bawah, tidak bisa datang dari atas."
"Maka kita bangun ekosistemnya supaya masing-masing satuan pendidikan itu bisa dengan efektif membangun kemitraan di wilayahnya masing-masing,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati.
Baca juga: Kisah Anak Papua Korban Kerusuhan KKB, Bisa Mengenyam Pendidikan Lagi seusai 2 Tahun Putus Sekolah
Hal tersebut diungkapkan oleh Kiki dalam Kick Off Nasional Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah.
Kiki mengungkapkan target yang pihaknya canangkan untuk tahun pertama berjalannya program tersebut.
Menurut Kiki, ada dua target utama dalam setahun ke depan, yakni mendapatkan perencanaan tenaga kerja dan perencanaan inovasi di masing-masing daerah berbasis potensi yang mereka miliki.
Semua itu dilakukan dengan mengutamakan aspek vokasi di daerah masing-masing.
“Tahun kedua, tentu implementasi dari planing-planing itu. Tahun ketiga kita lihat hasilnya karena implementasinya pasti tidak selesai satu tahun,” ungkap Kiki.
Pada pelaksanaannya, program itu bertujuan meningkatkan interaksi serta kolaborasi antarpemangku kepentingan strategis di daerah, ke sesama satuan pendidikan vokasi, pemda, Kadin daerah, DUDI, hingga komunitas.
Kolaborasi ini untuk menyusun perencanaan tenaga kerja dan perencanaan inovasi yang selaras dengan kebutuhan pembangunan daerah.
Dirinya menjelaskan, tujuan lain dilangsungkannya program tersebut adalah sebagai pegangan bagi seluruh pihak yang menyelenggarakan pendidikan vokasi.
Pihak-pihak tersebut, menurut Kiki, harus bisa adaptif dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan dan dinamika yang terjadi di dunia industri saat ini.
“Mereka harus melakukan penyesuaian-penyesuaian di aspek mana saja, kapan, berapa banyak. Karena pada dasarnya pendidikan vokasi itu harus adaptif sebagaimana halnya perubahan-perubahan dan dinamika-dinamika yang terjadi. Maka ya pendidikan vokasi harus fleksibel dan adaptif,” jelas Kiki.
Kegiatan tersebut, kata Kiki, sangat banyak didukung oleh LPDP dari sisi pendanaan. Kemudian dari sisi regulasi, terutama yang berkaitan dengan keterlibatan pihak pemda, didukung oleh Kemendagri.
Keterlibatan industri dalam program itu di daerah akan didukung oleh Kadin.
| Kata Senator DPD Soal Alokasi Rp13 Triliun Hasil Sitaan Korupsi ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan |
|
|---|
| Ramai Wisatawan, Rengganis Suspension Bridge di Rancabali Bandung Kini Jadi Lab Vokasi |
|
|---|
| Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 103 104 Uji Kompentensi Bab 3 Bilangan Pecahan |
|
|---|
| Ketua ILUNI Universitas Indonesia Sorot Minimnya Kajian Hukum dalam Pembuatan Kebijakan di Indonesia |
|
|---|
| Uang Sitaan Rp13 Triliun Hasil Korupsi CPO Akan Dipakai Prabowo untuk Tambah Dana Beasiswa LPDP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/kiki-yuliati-kemdikbud-kjsqkj21.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.