Rabu, 19 November 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Dukung Jokowi Pindahkan Ibu Kota, Zulhas Nilai Jakarta Sudah Sesak, Polusinya Tinggi

Zulhas menjelaskan Presiden Jokowi juga dinilai sebagai sosok pembaharuan. Buktinya, Eks Wali Kota Solo itu telah memikirkan pemindahan ibu kota

Penulis: Igman Ibrahim
Istimewa
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Zulkifli Hasan atau Zulhas mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memindahkan ibu kota negara (IKN). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memindahkan ibu kota negara (IKN).

Salah satu penyebabnya DKI Jakarta sudah memiliki tingkat polusi yang tinggi.

Baca juga: Dorong Milenial Punya Rumah di IKN, Pemerintah Cari Investor untuk Bangun Perumahan

Awalnya, Zulhas sedang berbicara mengenai soal pagelaran Hari Ulang Tahun (HUT) PAN ke-25 tahun. Dia pun berbicara PAN harus bisa mengikuti perubahan yang cepat terjadi.

"Tanah air misalnya, PAN ini kan lahir karena ada pembaharu, selalu taglinenya itu selalu ingin membuat Indonesia berkemajuan, makanya kita cocok sama Pak Jokowi," kata Zulhas di Uncle Z Kopitiam, Senopati, Jakarta, Sabtu (26/8/2023).

Baca juga: PUPR Alokasikan Rp 9,4 Triliun Bangun 47 Tower Hunian ASN dan TNI-Polri di IKN Mulai September 2023

Zulhas menjelaskan Presiden Jokowi juga dinilai sebagai sosok pembaharuan. Buktinya, Eks Wali Kota Solo itu telah memikirkan pemindahan ibu kota baru.

"Pak Jokowi kan selalu ingin pembaharuan, mikirnya itu maju, misalnya jauh hari sudah mikirin ibu kota baru, sekarang kita baru tau, ini area sesak ngga? Udaranya kan? Kenapa? karena terlalu padat, kendaraan banyak, Pak Presiden sudah jauh hari terpikir ini harus kita pindah ibu kota. Sesak, polusinya tinggi itu," jelasnya.

Ia pun menilai prinsip Presiden Jokowi cocok dengan PAN yang suka dengan pembaharuan. Salah satu contohnya lagi, Ia pun berbicara terkait kebijakan ekspor bahan baku mentah.

"Dulu kita selalu ekspor bahan baku bahan mentah, presiden buat wah ngga bisa, semua harus dibikin hilirisasi, nikel barang jadi, kita harus bisa bikin batre, begitu juga nanti CPO, harus dibikin jadi solar, jadi kosmetik, harus dibikin jadi sabun, jadi nilai tambah yang tinggi, jadi selalu ada perubahan dan membawa untuk kemajuan. Ada velue, ada nilai tambah, itu PAN," tandasnya.
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved