Jumat, 15 Agustus 2025

Harapan Saldi Isra usai Suhartoyo Jadi Ketua MK: Layaknya Dwitunggal

Inilah harapan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Saldi Isra, selepas Suhartoyo terpilih sebagai Ketua MK. Ke depan layaknya dwitunggal.

YouTube Kompas TV
Inilah pernyataan Suhartoyo usai terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Anwar Usman. Ia akan memperbaiki hal yang tak baik. Inilah harapan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Saldi Isra, selepas Suhartoyo terpilih sebagai Ketua MK. Ke depan layaknya dwitunggal. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah harapan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Saldi Isra, selepas Suhartoyo terpilih sebagai Ketua MK.

Suhartoyo terpilih menjadi Ketua MK melalui musyawarah mufakat para hakim konstitusi dalam rapat pleno tertutup sebagai mekanisme pertama pemilihan pimpinan MK, Kamis (9/11/2023).

Saldi Isra berharap, ke depan Ketua dan Wakil Ketua MK itu layaknya dwitunggal atau pasangan yang sangat erat dan kokoh.

Baca juga: Perbandingan Harta Suhartoyo, Ketua MK yang Baru, dengan Anwar Usman, Selisih Rp18,6 Miliar

"Kita berharap, pimpinan, Ketua dan Wakil Ketua itu kayak dwitunggal ke depan," kata Saldi Isra, Kamis, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Oleh sebab itu, Saldi berbicara soal kepemimpinan kolektif di MK dengan Suhartoyo dan dirinya yang menjadi komando.

Nantinya, hakim-hakim lain juga akan ditempatkan seperti pimpinan kolektif untuk menghadapi masalah.

Menurutnya, permasalahan yang sedang menerpa MK bukanlah sebuah masalah yang dapat diselesaikan oleh satu-dua orang.

Oleh karena itu, dibutuhkan kepemimpinan kolektif untuk menyelesaikannya.

"Jadi karena ini harus diarungi dengan kekuatan yang jauh lebih padu, maka tadi kita bicara ini akan menjadi kepemimpinan kolektif kami berdua menjadi komandonya."

"Nanti hakim-hakim lain juga akan ditempatkan seperti pimpinan kolektif dalam menghadapi ini."

"Karena situasi ini tak mungkin diselesaikan oleh satu-dua orang, harus diselesaikan oleh kami semua," terangnya.

Hakim konstitusi Saldi Isra usai menjalani sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran etik di Gedung MK, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Hakim konstitusi Saldi Isra usai menjalani sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran etik di Gedung MK, Jakarta, Rabu (1/11/2023). (Tribunnews.com/ Mario Christian Sumampow)

Sementara itu, selepas terpilih, Suhartoyo menyatakan akan memperbaiki hal-hal yang dipandang tak baik di MK.

"Yang sekiranya di MK itu dipandang ada yang tidak baik, tentunya akan kami perbaiki bersama, termasuk dengan para hakim yang lain," kata Suhartoyo.

Ia kemudian membahas bagaimana dirinya telah lama bekerja sama dengan Wakil Ketua MK, Saldi Isra.

"Saya dengan Prof. Saldi bukan sebentar kerja sama, meskipun beliau wakil saya hakim, sebenarnya secara substansial sering kerja sama untuk peningkatan kelembagaan," tuturnya.

Suhartoyo lantas meminta doa dari teman-teman pers. Jika ke depan MK melakukan kesalahan, ia tak masalah mendapatkan kritikan.

Harapannya, kritikan itu bisa digunakan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi.

Ia lantas menyoroti, apabila MK melakukan kesalahan dan dibiarkan begitu saja, itu bisa menjadi sebuah menciptakan sesuatu yang fatal.

"Paling tidak saya mohon doanya dari teman-teman pers, kalau memang kami ke depan kami tidak baik tidak apa-apa dikritik berdua, sehingga kami setiap saat bisa melakukan evaluasi," jelas Suhartoyo.

"Jadi jangan dibiarkan, kalau adik-adik semua juga membiarkan sama juga kemudian menjadikan embrio itu menjadi besar dan menjadi fatal," terangnya.

Hakim MK Suhartoyo usai menjalani sidang MKMK di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).
Hakim MK Suhartoyo usai menjalani sidang MKMK di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023). (Tribunnews.com/ Ibriza Fasti Ifhami)

Seluruh Hakim Konstitusi Hadiri Rapat

Pemilihan Suhartoyo sebagai Ketua MK, dilakukan melalui Rapat Permusyawakatan Hakim (RPH) tertutup untuk umum yang berlangsung di Ruang Sidang Pleno MK, Kamis.

Suhartoyo menggantikan posisi Ketua MK sebelumnya, Anwar Usman yang terbukti pelanggaran etik berat dan disanksi pencopotan oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

"Kami bersembilan sepakat memberikan kesempatan pada dua hakim konstitusi yang disebut dalam RPH tadi, diminta untuk diskusi berdua," kata Wakil Ketua MK Saldi Isra di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).

"Jadi tujuh dari sembilan hakim meninggalkan ruangan. Hanya saya dan Pak Suhartoyo untuk berdiskusi. Siapa yang mau jadi ketua dan jadi wakil ketua." 

"Sambil refleksi, kami kedua nanti, ada dorongan memperbaiki MK setelah beberapa kejadian terakhir. Akhirnya kami berdua sampai pada keputusan, yang disepakati dari hasil tadi untuk jadi Ketua MK ke depan adalah Bapak Suhartoyo. Dan saya tetap jadi Wakil Ketua," sambungnya.

Sebelumnya, sembilan hakim konstitusi telah melakukan RPH secara tertutup sejak pukul 09.00 WIB pagi.

Mereka adalah Anwar Usman, Arief Hidayat, Wahiduddin Adams.

Kemudian, Manahan M. P. Sitompul, Suhartoyo, Saldi Isra, Enny Nurbaningsih, Daniel Yusmic Pancastaki Foekh, dan M. Guntur Hamzah.

(Tribunnews.com/Deni/Ibriza Fasti Ifhami)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan