Jumat, 15 Agustus 2025

Pergantian Panglima TNI

Hari ini DPR Rapat Paripurna Pengesahan Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto

DPR gelar Rapat Paripurna Selasa (21/11/2023) hari ini untuk mengesahkan hasil uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sekaligus calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023). Komisi I DPR RI menggelar fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan kepada calon tunggal Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah diajukan oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun. DPR menggelar Rapat Paripurna Selasa (21/11/2023) hari ini untuk mengesahkan hasil uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR RI akan menggelar Rapat Paripurna pada Selasa (21/11/2023) hari ini.

Agendanya pengesahan hasil uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sekaligus calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023). Komisi I DPR RI menggelar fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan kepada calon tunggal Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah diajukan oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sekaligus calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023). Komisi I DPR RI menggelar fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan kepada calon tunggal Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah diajukan oleh Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya Komisi I DPR telah menyetujui pencalonan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI dalam fit and proper test pada Senin 13 November 2023.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan rapat paripurna pengesahan calon Panglima TNI dilakukan hari ini karena Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan pensiun pada 26 November mendatang.

Sehingga, kata dia, pengesahan pengganti Yudo Margono harus segera dilakukan.

Hari ini DPR Gelar Rapat Paripurna Pengesahan Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto

DPR RI akan menggelar Rapat Paripurna pada Selasa (21/11/2023) besok.

Agenda rapat paripurna besok yaitu pengesahan hasil uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

"Jadi. Sudah teragenda. Besok, tanggal 21 (November)," ungkap Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Sebelumnya, Komisi I DPR RI memutuskan menyetujui Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, usai uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

"Poin pertama, pemberhentian dengan hormat panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI, serta memberikan apresiasi atas dedikasinya," kata Meutya di Ruang Rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).

"Poin kedua memberikan persetujuan terhadap calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Aubiyanto sebagai Panglima TNI," imbuhnya.

Ada pun setelah ini, Komisi I DPR RI akan berikirim surat melaporkan hasil fit and proper test calon Panglima TNI, ke pimpinan DPR, untuk disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI.

Puan Ungkap Alasan Rapat Paripurna Pengesahan Calon Panglima TNI harus Segera Dilaksanakan

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa lembaganya akan menggelar rapat paripurna pengesahan Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada Selasa (21/11/2023) hari ini.

Sebelumnya Komisi I DPR telah menyetujui pencalonan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI dalam fit and proper test pada Senin 13 November 2023.

"Insya Allah besok (hari ini)," kata Puan usai bertemu Presiden Jokowi bersama empat ketua parlemen negara anggota MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, (20/11/2023).

Puan mengatakan rapat paripurna pengesahan calon Panglima TNI dilakukan hari ini karena Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan pensiun pada 26 November mendatang.

Sehingga, kata dia, pengesahan pengganti Yudo harus segera dilakukan.

"Karena Panglima TNI Bapak Yudo akan mengakhiri masa tugasnya, kalau sesuai aturan itu sesuai dengan ulang tahun beliau yang nantinya akan jatuh pada tanggal 26 (November). Jadi sebelum beliau masuki masa pensiun segara ada pengganti nama calon Panglima TNI," katanya.

Adapun agenda rapat Paripurna DPR tersebut, kata Puan, untuk menetapkan atau menyetujui usulan dari Presiden Jokowi mengenai Calon Panglima TNI pengganti Laksamana Yudo Margono.

"Jadi Insya Allah besok (hari ini) DPR RI akan melakukan sidang parpurna terkait Panglima TNI untuk menetapkan atau menyetujui usulan dari presiden terkait penggantian Panglima TNI yang akan datang," pungkasnya.

Baca juga: Sosok Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di Mata Andi Najmi

Sebagai informasi, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono akan pensiun pada 26 November 2023 atau saat berusia 58 tahun.

Sebelumnya, ia resmi menjabat sebagai Panglima pada Desember 2022.

Hal ini diatur dalam Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) mengatur perwira TNI pensiun pada usia 58 tahun, sementara bintara dan tamtama 53 tahun.

Alasan Jokowi Usulkan Agus Subiyanto Jadi Panglima TNI

Presiden Jokowi membenarkan telah mengajukan nama Jenderal Agus Subiyanto sebagai Calon Panglima TNI.

Surat Presiden (Surpres) mengenai Calon Panglima TNI tersebut kata Jokowi dikirimkan ke DPR pada pekan lalu.

"Iya, sudah kami sampaikan kurang lebih Minggu yang lalu," kata Jokowi usai ninjau tol Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Rabu, (1/11/2023).

Jokowi mengungkapkan, alasan memilih Agus Subiyanto sebagai Calon Panglima TNI karena telah memenuhi persyaratan administrasi sebagai Calon Panglima TNI.

Agus dinilai memiliki pengalaman memegang teritorial yang cukup tinggi.

"Pertama beliau kan Wakasad, kemudian menjadi KSAD, tapi kalau melihat jam terbangnya di teritorial, di administratif ini memenuhi semuanya," katanya.

Jabatan terakhir Agus Subiyanto sebelum dicalonkan menjadi Panglima TNI, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Adapun jabatan KSAD diemban Agus kurang lebih satu pekan.

Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Prioritaskan Laut China Selatan, Papua, Pemilu, Bencana

Calon Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto menjabarkan sejumlah prioritas implementasi untuk meningkatkan kemampuan TNI yang responsif terhadap setiap perkembangan lingkungan strategis.

Ia mengatakan untuk itu ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian bersama.

Pertama, kata dia, terkait potensi konflik di Laut China Selatan perlu peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan melalui pengembangan kapabilitas satuan TNI terintegrasi di wilayah Natuna.

Karena satuan tersebut, kata dia, memiliki peran vital untuk menciptakan detterent effect sekaligus sebagai mata dan telinga bagi sistem peringatan dini kita atau early warning system.

Hal tersebut disampaikannya saat penyampaian visi dan misi dalam rangkaian fit and proper test dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II kompleks parlemen Senayan Jakarta pada Senin (13/11/2023).

"Untuk mengatasi konflik vertikal seperti masalah di Papua. Pendekatan smart power yang merupakan kombinasi antara hard power, soft power, dan diplomasi militer mutlak dilakukan," kata Agus.

Hard power, kata dia, dilakukan melalui siaga tempur untuk menghadapi kombatan dalam penegakan hukum.

Pendekatan soft power, lanjut dia, dilakukan dengan mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan di Papua.

Pendekatan soft power tersebut, kata dia, juga dilakakan secara bersama-sama bersinergi antara TNI dengan semua kementerian lembaga serta para pemangku kepentingan terkait.

Sedangkan diplomasi militer, lanjut dia, dilakukan dengan menginisiasi kegiatan latihan bersama, patoli terkoordinasi, atau pertukaran personel TNI dengan negara-negara di kawasan.

Diplomasi militer tersebut, kata Agus, bertujuan untuk membangun hubungan interpersonal antarprajurit serta menciptakan persamaan pandangan tentang pendekatan dalam menyelesaikan masalah di Papua.

"Kemudian berkaitan dengan pesta demokrasi Pemilu 2024, saya berkomitmen untuk memberikan jaminan netralitas TNI pada setiap tahapan pemilu sekaligus akan memperkuat sinergitas dan soliditas TNI-Polri dalam mengamankan jalannya proses demokrasi melalui latihan dan posko bersama," kata dia.

"Sehingga kelangsungan roda pemerintahan dan stabilitas politik tetap terjaga," sambung dia.

Soal konflik horizontal, Agus akan lebih mengutamakan upaya meredam potensi konflik yang ada dengan menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI untuk mengoptimalkan kemampuan teritorial dalam rangka deteksi dini, cegah dini, dan penanggulangan dini bersama aparat keamanan lainnya.

Sedangkan untuk merespons banyaknya potensi bencana alam di Indonesia, kata dia, TNI akan mengedepankan upaya preventif, mitigasi, dan kemampuan reaksi cepat di seluruh daerah rawan bencana.

"Tentunya kemampuan tersebut harus dilatih secara terus menerus, namun demikian kita tidak bisa mengesampingkan perlunya pemenuhan perlengkapan penanggulangan bencana sehingga hasil yang dicapai akan lebih optimal," kata Agus.

Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Usung Visi PRIMA saat Fit And Proper Test di DPR

Calon Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto mengusung visi PRIMA saat penyampaian visi dan misi dalam rangkaian fit and proper test dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II kompleks parlemen Senayan Jakarta pada Senin (13/11/2023).

Agus mengatakan, sebagaimana tertuang dalam UU 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, negara telah mengatur tugas dan kewajiban Panglima TNI yaitu memimpin segenap jajaran TNI dan melaksanakan kebijakan pertahanan negara sesuai konstitusi.

Sebagai calon Panglima TNI, ia berkomitmen akan melanjutkan apa yang sudah dilaksanakan oleh para Panglima sebelumnya dan program-programnya.

Program-program dimaksud, kata Agus, sebagaimana tertuang dalam rencana strategis TNI tahun 2020-2024 yang berpedoman pada sasaran kegiatan prioritas nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024, dan rencana strategis Kemhan dan TNI tahun 2020-2024.

Hal tersebut, kata dia, akan dilakukan dengan selalu mempertimbangkan secara seksama perkembangan lingkungan strategis dan tantangan yang akan dihadapi.

"Dalam pandangan saya, guna terlaksana semua tugas TNI yang telah ditetapkan, saya memiliki visi TNI yang PRIMA yaitu TNI yang profesional, responsif, integratif modern, dan adaptif," kata Agus.

"Dalam rangka membangun institusi TNI yang memiliki daya tahan dan daya gempur guna menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang akan membahayakan integritas bangsa dan negara," sambung dia.

Untuk mewujudkan visi tersebut, kata dia, terdapat lima misi yang akan dilakukan.

Pertama, kata dia, memelihara dan memantapkan profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara.

Kedua, lanjut dia, meningkatkan kemampuan yang responsif dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis.

Ketiga, sambung dia, memantapkan kemampuan TNI yang integratif serta bersinergi dengan kepolisian, kementerian, dan lembaga dan komponen bangsa lainnya.

Keempat, kata dia, mewujudkan percepatan modernisasi alutsista sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Kelima, mewujudkan TNI yang adaptif terhadap tuntunan tugas dan spektrum ancaman," kata dia.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto menyapa wartawan di sela mengiktui uji leyakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto menyapa wartawan di sela mengiktui uji leyakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023). (Kompas.com/ADhyasta Dirgantara)

Agus mengatakan stabilitas keamanan di Indonesia yang masih terkendali dan roda pemerintahan yang dapat berjalan lancar patut disyukuri.

Karena menurutnya, di belahan bumi yang lain saat ini sedang hidup dalam situasi perang yang mencekam, penuh dengan tekanan, dan ribuan nyawa menjadi korban.

"Bahkan hingga saat ini perang Rusia-Ukraina, dan konflik Israel-Palestina belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir. Hal tersebut patut menjadi renungan kita," kata dia.

"Bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh negara manapun. Civis pacem parabellum. Jika menginginkan perdamaian, bersiaplah dengan perang," sambung dia.

Ia mengatakan adagium tersebut harus diingat kembali oleh semua komponen bangsa karena suatu sistem pertahanan negara tidak dapat dibangun dalam waktu singkat, setahun atau dua tahun.

Akan tetapi, lanjut dia, hal itu harus direncanakan dan disiapkan dalam jangka panjang.

"Apa yang kita bangun dan kita akan siapkan adalah untuk kesiapan untuk 1 atau 2 dekade mendatang," kata dia. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan