Rabu, 20 Agustus 2025

Ibadah Haji 2024

Cuaca Panas di Makkah Capai Suhu 42 Derajat Celcius, Jemaah Haji Diimbau Perhatikan Hal Ini

Jemaah haji diingatkan agar menjaga kesehatan diri setibanya di Makkah karena saat ini cukup panas dibandingkan di Indonesia.

Tribunnews.com/M Taufik/MCH 2024
Proses Miqat yang dilakukan jemaah haji Indonesia di Masjid Bir Ali berjalan lancar, Senin (20/5/2024). --- Jemaah haji diingatkan agar menjaga kesehatan diri setibanya di Makkah karena cuaca cukup panas. 

"Misalnya, jangan memaksakan umrah di siang hari. Ini bisa berakibat fatal jika dipaksakan," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan cuaca Arab Saudi dalam kondisi panas apalagi ketika puncak Haji.

Menag mengimbau kepada calon jamaah haji 2024 untuk menyiapkan fisik saat melaksanakan ibadah Haji nantinya.

“Cuaca sangat panas. Hari ini (7/5/2024), 40 derajat. Ini belum puncak."

"Beberapa hari lalu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat,” kata Yaqut Cholil di Makkah, Selasa (7/5/2024), dikutip dari Kemenag.go.id.

Baca juga: Lagi Jemaah Haji Indonesia Wafat, Nurasiah Ladalle Meninggal 2 Jam Setiba di Tanah Suci

Pemerintah Pantau Kesehatan Jemaah Haji

Adapun persiapan jelang pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 yang dilakukan pemerintah, satu di antaranya Kemenkes memantau kesehatan jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit(komorbid).

Seperti hipertensi, diabetes dan jantung.

Pemantauan kesehatan tersebut, dibagi dalam sejumlah kategori risiko, yakni tinggi, sedang, dan rendah.

Jemaah Calon Haji Indonesia saat berada di Makkah Almukaramah, Sabtu (25/5/2024). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau agar pelaksanaan umrah wajib bagi jemaah yang telah tiba di Makkah dilakukan setelah cukup beristirahat.
Jemaah Calon Haji Indonesia saat berada di Makkah Almukaramah, Sabtu (25/5/2024). Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau agar pelaksanaan umrah wajib bagi jemaah yang telah tiba di Makkah dilakukan setelah cukup beristirahat. (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN UMAR/MCH 2024)

Pengelompokkan kategori risiko kesehatan ini, tidak hanya bagi jemaah lanjut usia atau lansia, melainkan jemaah haji lain yang bukan lansia dan memiliki komorbid.

Sebanyak 30 orang teratas di tiap kloter yang masuk kategori risiko tinggi menjadi kelompok prioritas.

Kepala Puskes Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo, mengatakan mereka yang termasuk kategori jemaah prioritas harus dimonitor kesehatannya secara rutin, yakni minimal dua hari sekali.

Dalam monitoring kesehatan ini, petugas kesehatan akan melakukan pengecekan tensi darah.

Mereka juga harus minum obat secara teratur.

Baca juga: 30 Jemaah Haji dan Petugas Dirawat di Klinik Kesehatan Makkah, Paling Banyak Sakit Jantung

Puskes Haji Kemenkes sudah mengimbau jemaah haji membawa obat rutin pribadi ke Tanah Suci, Mekkah sejak masih berada di Indonesia.

“Jadi, kami anjurkan sejak saat menjelang berangkat. Kami sudah sampaikan semua ke petugas kesehatan, pokoknya jangan lupa jemaah yang sudah rutin minum obat untuk membawa obat rutinnya selama kebutuhan 40 hari di Tanah Suci,” kata Liliek, Kamis (23/5/2024).

Selain itu, jemaah diingatkan agar selalu membawa obat-obatan pribadi di tas kecil selama beraktivitas ibadah di Tanah Suci.

Dalam kondisi darurat, jemaah haji yang lupa membawa obat pribadinya, Kemenkes menyediakan obat dan perbekalan kesehatan lainnya.

Obat-obatan juga tersedia di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Aisyah Nursyamsi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan