Jamaah Islamiyah Bubar
Melihat Pesantren Darusy Syahadah yang Pernah Terafiliasi dengan JI, Kini Terbuka untuk Perbaikan
Ustaz Qasdi mengakui Ponpes Darusy Syahadah sejak lama berafiliasi dengan kelompok Jamaah Islamiyah.
Editor:
Dewi Agustina
Sekarang, setelah 30 tahun didirikan dan sudah meluluskan ribuan alumni, Sabarno melihat ada banyak perubahan di dalam pesantren.
Sepuluh tahun terakhir, Sabarno bahkan mengaku tidak pernah datang ke almamaternya ini, karena berstatus DPO alias buron Densus 88 Antiteror.
Standar operasi Jamaah Islamiyah, dalam posisi seperti itu setiap anggota tidak boleh lagi bergiat atau berinteraksi dengan organisasi sayap dan almamaternya.
Perubahan signifikan Ponpes Darusy Syahadah adalah pada akhirnya bersedia kooperatif dengan aparat keamanan dan pemerintah.
Hampir setahun lalu, tepatnya 27 September 2023, Ustad Mustaqim Safar memfasilitasi kehadiran tim Cegah Densus 88 Antiteror dan Kemenag Boyolali.
Kegiatan ini juga dihadiri tokoh penting organisasi JI, Ustad Siswanto, yang pernah ditangkap aparat hukum terkait aktivitas organisasi ini.
Mereka menggelar dauroh atau pertemuan akbar ‘Sosialisasi Kebangsaan’. Sekira 250 guru, pengurus pondok, dan santri mengikuti acara ini.
Tiga isu disampaikan oleh tim Densus 88 Antiteror yang diwakili AKBP Goentoro Wisnu, mengenai efek intoleransi, terorisme, dan radikalisme.
Pertemuan terbuka ini menandai babak penting perubahan-perubahan di pesantren afiliasi JI, yang hampir setahun kemudian JI mencapai titik akhir : membubarkan diri.
Ustaz Qasdi Ridwanulloh, Direktur Pontren Darusy Syahadah secara khusus melalui Tribun menyatakan pesantrennya terbuka untuk perbaikan dan siap berdialog dengan siapa saja.
Ustaz Qasdi mengakui Ponpes Darusy Syahadah sejak lama berafiliasi dengan kelompok Jamaah Islamiyah.
Tapi secara prinsip, pesantren ini bertujuan mendidik anak-anak santrinya fokus pada ulumul syarii, perbaikan iman, dan perbaikan ibadah.
Setelah ada keputusan JI bubar 30 Juni 2024, Ustaz Qasdi meyakinkan lembaganya terbuka untuk perbaikan supaya pendidikannya bermanfaat untuk kebaikan santri, umat, bangsa dan negara.
"Apabila ada stigma negatif, kami berharap agar mengutamakan klarifikasi, tabayun. Kita siap dialog," tegas Ustaz Qasdi yang alumni LIPIA Jakarta ini.
Pelaksana Tugas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, Prof Dr Waryono Abdul Ghofur pun menyambangi Pondok Pesantren Darusy Syahadah.
Kunjungan dilakukan setelah Waryono bertemu para tokoh-tokoh eks Jamaah Islamiyah di sebuah lokasi di pinggiran Kota Solo, Kamis (18/7/2024) siang.
Ini merupakan kunjungan pertama seorang pejabat tinggi Kementerian Agama RI ke pesantren yang dulu berafilisi dengan Jamaah Islamiyah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.