Selasa, 2 September 2025

Jamaah Islamiyah Bubar

Mengintip Kondisi Bekas Rumah Persembunyian Noordin M Top yang Tewas Ditembak Densus 15 Tahun Lalu

Istri Susilo bernama Putri Munawaroh, yang juga ada di dalam rumah yang diserbu, namun lolos dari maut.

|
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Setya Krisna Sumarga
Kondisi terkini rumah kontrakan Susilo di Kampung Kepuh Sari, Mojosongo, Kota Solo, tempat persembunyian teroris Noordin Mohn Top. Noordin Mohd Top tewas diberondong Densus 88 Antiteror pada 17 September 2009, atau 15 tahun lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Masih ingat peristiwa penggerebekan yang menewaskan gembong teroris Noordin Mohd Top alias Noordin M Top pada 17 September 2009, atau 15 tahun lalu?

Ya, kala itu Noordin tewas diberondong Densus 88 Antiteror di Kampung Kepuh Sari, Mojosongo, Kota Solo.

Tak hanya Noordin M Top, 3 orang lainnya juga tewas dalam penggerebekan tersebut.

Mereka adalah pengikut Noordin bernama Gempur Budi Angkoro alias Bagus Budi Pranoto alias Urwah, Ario Sudarso, dan Susilo alias Adib.

Baca juga: Ketua RT Ungkap Terduga Teroris di Karawang Mengelak Berkali-kali Ditanya Identitas: Tidak Digubris

Urwah alias Gempur Budi Angkoro berasal dari Ponpes Darusy Syahadah, Simo, Boyolali.

Dia alumni Ponpes Al Mukmin, Ngruki.

Sedangkan Ario Sudarso alias Aji alias Mistam alias Husamudin, berasal dari Dukuh Kedungjampang, Desa Karangreja, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah.

Satu lagi korban tewas bernama Adib alias Susilo, pengontrak rumah yang saat itu mengaku bekerja sebagai penjaga ternak di Ponpes Al Kahfi Mojosongo.

Istri Susilo bernama Putri Munawaroh, yang juga ada di dalam rumah yang diserbu, namun lolos dari maut.

Saat menyambangi rumah yang dulunya dikontrak Susilo itu, terpantau sebuah tangga bambu terpalang di teras rumah bercat putih di pinggiran sebuah kampung di Mojosongo, Kota Solo.

Cat lisplang kanopi dan tiang terasnya pink terlihat sudah pudar atau kusam. Pintu rumahnya terbuka.

Meteran listrik terlihat copot atau dicopot.

Dari depan, rumah berukuran 5x 10 meter itu tampak utuh dan bagus.

Baca juga: Sosok Terduga Teroris yang Ditangkap di Karawang, Tolak Berikan Identitas saat Mengontrak Rumah

Kondisi ini jauh dari fakta terakhir pada 17 September 2009, atau 15 tahun lalu.

Rumah ini hancur lebur. Atapnya runtuh, pintu-pintunya jebol, dinding-dindingnya penuh lubang bekas tembakan.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan