Jumat, 22 Agustus 2025

Prabowo Sebut Ekonomi Neoliberalisme Tidak Cocok dengan Pancasila dan UUD 1945

Prabowo Subianto menyebutkan ekonomi kapitalisme neoliberalme tak cocok dengan Pancasila dan UUD 1945.

Tribunnews.com/Rahmat Fajar Nugraha
Presiden terpilih RI Prabowo Subianto memberikan pidato dalam acara Peringatan 3 Tahun Kebangkitan Klas Buruh di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih RI Prabowo Subianto menyebutkan ekonomi kapitalisme neoliberalme tak cocok dengan Pancasila dan UUD 1945.

Adapun hal itu disampaikan Prabowo pada tayangan pidatonya di acara Peringatan 3 Tahun Kebangkitan Klas Buruh di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2024). 

Baca juga: Prabowo Tegaskan Indonesia Harus Berani Berantas Korupsi hingga Penyelewengan UUD

"Saudara-saudara telah mengenal bahwa saya telah memperjuangkan keadilan ekonomi. Saya memperjuangkan ekonomi Pancasila, ekonomi kekeluargaan bukan ekonomi kapitalisme neoliberal," kata Prabowo dalam pidatonya. 

Prabowo mengatakan bahwa hal itu seringkali tidak cocok dengan Pancasila dan UUD 1945. 

"Karena itu saudara-saudara tentunya saya berharap bahwa kita terus akan bekerja sama saling mendukung, memberi semangat, saling mengoreksi," kata Prabowo. 

Kemudian Menteri Pertahanan itu mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya.

Baca juga: Setelah Jadi Presiden RI, Prabowo akan Lupakan IKN Proyek Prioritas, Kelanjutan di Tangan Gibran

Atas hal itu Prabowo meyakini Indonesia akan menjadi negara maju.

"Kita harus menguasai dan mengelola kekayaan bangsa kita dengan sebaik-baiknya. Kita harus mitigasi harus berani untuk memberantas korupsi penyelewengan dan pengingkaran terhadap Undang-Undang Dasar yang kita cintai ini," tegas Prabowo. 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan