Jumat, 26 September 2025

Gus Miftah dan Kontroversinya

Nasib Gus Miftah setelah Ejek Penjual Es Teh, Akankah Dicopot dari Jabatan Utusan Khusus Presiden?

Presiden Prabowo didesak mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden di kabinet Merah Putih usai mengolok-olok penjual es teh.

Penulis: Rifqah
Tribun Jogja
(Kiri) Gus Miftah dan Sunhaji di rumah Gus Miftah dan (kanan) Gus Miftah dan Sunhaji berpelukan di Pondok Pesantren Ora Aji, Rabu, (4/12/2024). - Presiden Prabowo didesak mencopot Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden di kabinet Merah Putih usai mengolok-olok penjual es teh. 

Hasan kemudian menyinggung sikap Presiden Prabowo yang selalu menghormati rakyat kecil.

"Beliau pernah berpidato menyatakan sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, para nelayan, semua yang bekerja keras keluar dari rumah mereka memeras keringat untuk kebutuhan keluarga," katanya.

Reaksi Partai Gerindra dan Golkar

Melalui akun Instagram resminya, Partai Gerindra menyatakan bahwa tindakan Gus Miftah tidak sejalan dengan ajaran Presiden RI sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo.

"Dengan segala kerendahan hati, kami minta Gus Miftah untuk meminta maaf kepada Bapak penjual es," tulis Gerindra pada Selasa (3/12/2024) malam.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Budi Djiwandono, menilai Gus Miftah perlu dievaluasi, menyusul pernyataan kontroversialnya.

"Kita menyayangkan jika ada pernyataan yang tidak baik. Tentu itu patut menjadi evaluasi, apalagi namanya pemimpin," ujar Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu (4/12/2024).

Keponakan Presiden Prabowo itu juga menegaskan, pihaknya akan menerima masukan hingga kritik masyarakat dengan tangan terbuka.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra, turut memberikan tanggapan. 

Dalam hal ini, ia meyakini Presiden Prabowo akan bersikap bijak dalam menyikapi kontroversi ini. 

"Presiden mendengar suara rakyat dan akan ada tindakan kalau presiden menganggap perlu diganti," ujar Tandra di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, dilansir Kompas.com.

Meski demikian, Tandra mengingatkan agar insiden ini tidak dikaitkan dengan kepentingan politik. 

"Kita anggap itu oknumnya, jangan dikait-kaitkan secara politis," ungkapnya.

Istana Bicara soal Kemungkinan Gus Miftah Dicopot

Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin, juga angkat bicara mengenai desakan pencopotan Gus Miftah tersebut.

Dalam hal ini, Ujang menegaskan, pencopotan Gus Miftah itu merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai Presiden.

Selain itu, apabila Gus Miftah memutuskan akan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden, maka hal tersebut merupakan hak yang dimilikinya secara pribadi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan