Sabtu, 23 Agustus 2025

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun

Cak Nun dikenal sebagai seniman, budayawan, ulama, penyair, cendekiawan, penulis, ilmuwan, sastrawan, filsuf, aktivis-pekerja sosial, pemikir, dan kya

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun 

Cak Nun ‘diusir’ dari Gontor karena telah memimpin demonstrasi pada pertengahan tahun ketiganya di sana.

Emha Ainun Najib mendemo pimpinan pondok lantaran menilai sistemnya kurang baik.

Cak Nun lalu pindah ke Yogyakarta untuk sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta hingga akhirnya berhasil menamatkan pendidikannya di tahun 1971.

Intelektual Islam asal Jawa Timur ini sempat melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, usai ulus dari SMA.

Namun Cak Nun memilih untuk tidak menamatkan pendidikannya di UGM dan hanya berakhir di Semester 1.

Sepak Terjang

CAK NUN DISKUSI KC PUASA PAUSE - Kyai Mbeling Emha Ainun Najib yang biasa disapa Cak Nun, hadir dalam acara Kenduri Cinta (KC) dengan tema
CAK NUN DISKUSI KC PUASA PAUSE - Kyai Mbeling Emha Ainun Najib yang biasa disapa Cak Nun, hadir dalam acara Kenduri Cinta (KC) dengan tema "Puasa, Pause?", arti puasa dalam Ramadan, Sabtu (11/8/2012) yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta. Maiyah Kenduri Cinta ini rutin diadakan setiap Jumatan malam Sabtu dan Minggu hadir sebagai pembicara selain Cak Nun, Ki Sudjiwo Tejo, Syekh Nursamad, Ustadz Wijayanto, Cak Dil, Pak Tjuk dan anak Emha Noe vokalis 'Letto'. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) (/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Cak Nun diketahui sempat hidup menggelandang selama 5 tahun.

Ayah Sabrang ini menggelandang sejak tahun 1970 hingga 1975.

Cak Nun belajar sastra kepada guru yang sangat ia kagumi, seorang sufi misterius, Umbu Landu Paranggi.

Umbu bahkan sudah berpengaruh cukup banyak dalam kehidupan Cak Nun.

Pada 1970, Cak Nun mengawali kariernya sebagai Pengasuh Ruang Sastra di Harian Masa Kini, Yogyakarta.

Kemudian Cak Nun melanjutkan kariernya menjadi wartawan dan redaktur di media yang sama di tahun 1973 hingga 1976.

Emha Ainun Nadjib pun dikenal aktif menulis puisi dan menjadi kolumnis di berbagai media.

Cendekiawan satu ini juga diketahui sudah menulis sekitar 30-an buku esai.

Setelah aktif sebagai wartawan dan redaktur, Cak Nun kemudian memimpin Teater Dinasti, Yogyakarta dan grup musik Kiai Kanjeng hingga sekarang.

Di Teater Dinasti. bersama Halimd HD, networker kesenian Sanggarbambu, Cak Nun juga menghasilkan beberapa reportoar serta pementasan drama.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan