Senin, 25 Agustus 2025

Jokowi dan Kiprah Politiknya

Menakar Power Politik Jokowi jika Dirikan Partai Sendiri, Bisa Bersaing dengan Partai Lain?

Puncak ujian bagi Jokowi adalah mendirikan partai politik sendiri. Hal itu sebagai ajang pembuktian power politiknya di kancah perpolitikan nasional.

Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Lukisan Joko Widodo (Jokowi) yang terpasang di dinding Istana, Senin, (21/10/2024). Puncak ujian bagi Jokowi adalah mendirikan partai politik sendiri. Hal itu sebagai ajang pembuktian power politiknya di kancah perpolitikan nasional. 

"Kalau Pak Jokowi bikin partai politik yang baru akan sekuat seperti yang dibayangkan hari ini di mana Jokowi dengan approval rating tinggi, tingkat kesukaan yang tinggi, memiliki wakil presiden Gibran, itu bisa menjadi lokomotif menjadi pendatang di (Pemilu) 2029 dan itu adalah partainya Pak Jokowi," jelasnya.

Jokowi Gabung Partai Wujud Penurunan Kualitas

Hal senada juga disampaikan oleh pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politik Indonesia, Yunarto Wijaya.

Yunarto langsung lugas mengatakan agar Jokowi tidak masuk ke Partai Gerindra lantaran adanya Prabowo sebagai ketua umum.

Pasalnya, kata Yunarto, ditakutkan adanya 'matahari kembar' di tubuh Partai Gerindra ketika Jokowi dan Prabowo berada dalam satu partai.

Selain itu, dia juga menilai jika Jokowi masuk ke Gerindra, maka mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya akan menjadi 'orang kedua' setelah Prabowo.

"Menurut saya, pilihan yang paling tepat (Jokowi tidak masuk) Gerindra karena di situ ada Pak Prabowo."

"Tidak nyaman pasti konstituen atau pemimpin besar ada dua 'matahari kembar'. Biar bagaimanapun, meski Pak Jokowi mantan Presiden, maka hanya menjadi orang kedua," tuturnya dalam program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Rabu (11/12/2024).

Yunarto pun menyarankan kepada Jokowi jika memang dia perlu untuk kembali masuk dalam kancah politik nasional, maka wajib mendirikan parpol sendiri.

Presiden Joko Widodo memberikan pidato dan arahan dihadapan ribuan kader Partai Golkar dalam acara penutupan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024). Presiden Joko Widodo secara resmi menutup Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar tahun 2024, Presdien memberikan pidato dan arahan dihadapan ribuan kader Golkar seluruh Indonesia. Rapimnas dan Munas XI Golkar tahun 2024 selama dua hari berjalan lancar dan melahirkan ketua umum baru Partai Golkar yakni Bahlil Lahadalia yang dipilih secara aklamasi. Tribunnews/Jeprima
Presiden Joko Widodo memberikan pidato dan arahan dihadapan ribuan kader Partai Golkar dalam acara penutupan Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024). (Tribunnews/JEPRIMA)

Yunarto mengatakan jika Jokowi hanya bergabung ke salah satu parpol yang sudah berdiri terlebih dahulu, maka dianggap olehnya sebagai penurunan kualitasnya sebagai mantan orang nomor satu di Indonesia.

"Katakanlah jika Pak Jokowi merasa perlu untuk berpartai, menurut saya paling tepat Pak Jokowi membuat partai sendiri. Karena kita melihat dari sosok SBY, Megawati, dan Pak Prabowo yang mereka masing-masing menjadi presiden."

"Jangan terus levelnya nemplok kemudian menjadi anggota partai atau ketua partai tertentu. Dia harus mengembangkan ideologi, visi-misinya, dan pola dia bernegara dari nol dari sebuah partai," katanya.

Yunarto mengungkapkan perlunya Jokowi mendirikan parpol sendiri demi memantapkan legacy dirinya sebagai orang yang pernah menjabat sebagai Presiden RI.

Sementara, menurut Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro, mengatakan Jokowi hampir dipastikan akan mendirikan partai sendiri.

Pasalnya Jokowi baru beberapa bulan melepaskan jabatan presiden.

Selain itu, Jokowi dinilai masih memiliki basis politik yang kuat serta anggota keluarga yang menduduki jabatan penting seperti putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjadi wakil presiden dan menantunya, Bobby Nasution, yang menjadi calon gubernur Sumatera Utara.

"Posisi Pak Jokowi masih punya pengaruh karena baru beberapa bulan saja mengakhiri masa jabatan, saya kira ini momentum yang pas untuk beliau membuat partai baru," kata Agung.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim/Hasanudin Aco)(Kompas.com/Tatang Guritno/Inang Sh) 

Artikel lain terkait Jokowi dan Kiprah Politiknya

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan