Kamis, 28 Agustus 2025

Pimpinan Baru KPK Ditantang Tunjukkan Taringnya Usut Kasus Korupsi di Daerah

Ia menilai, keberhasilan KPK menangani kasus ini akan menjadi tolok ukur integritas pimpinan baru yang dipimpin Setyo Budiyanto.

Penulis: Glery Lazuardi
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasang bendera setengah tiang di gedung Merah Putih, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, pada hari ini, Kamis (30/9/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru di bawah komando Setyo Budiyanto ditantang menunjukkan taringnya dalam mengusut berbagai kasus korupsi di tanah air. Di antaranya kasus dugaan korupsi di lingkungan PT PLN Unit Induk Pembangkit Listrik Sumatera Bagian Selatan. 

Kasus itu sendiri sempat dilaporkan dengan nomor 2024-A-04570 berkaitan dengan proyek pengadaan dan pemasangan Mill Pulverizer berikut instrumen kontrol pada 2018, dengan nilai kontrak Rp323,9 miliar.

Laporan tersebut diajukan oleh Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (KAMERAD), yang mengklaim adanya indikasi penyimpangan dalam pelaksanaan proyek.

Koordinator KAMERAD, Haris Pertama, menantang pimpinan baru KPK untuk bertindak tegas menangani kasus ini.

“Kami menilai ini ujian bagi pimpinan baru. Jika mereka tidak bergerak, ini akan menjadi bukti KPK kehilangan taringnya,” ujar Haris.

Haris menegaskan, KPK harus segera melakukan penyelidikan untuk membawa pelaku korupsi ke pengadilan. 

“Jika KPK diam, kami siap mengerahkan ribuan massa untuk mengingatkan lembaga ini akan tugasnya,” tambah Haris.

Baca juga: Imigrasi Cekal Hasto Kristiyanto dan eks Menkumham Yasonna Laoly ke Luar Negeri

Menurut KAMERAD, dugaan korupsi pada proyek strategis nasional ini bukan sekadar kerugian finansial. 

"Ini soal masa depan masyarakat yang dirampas oleh koruptor," tegas Haris.

Ia menilai, keberhasilan KPK menangani kasus ini akan menjadi tolok ukur integritas pimpinan baru yang dipimpin Setyo Budiyanto.

“KPK harus membuktikan independensinya. Jika gagal, kepercayaan publik akan terus menurun,” katanya.

Haris menekankan pentingnya langkah tegas KPK untuk membuktikan diri sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi. 

"Kami tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan,” tutupnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan