Aksi di Kementerian Dikti Saintek
Mendiktisaintek Satryo Tetap Berkantor Hari Ini Usai Didemo ASN Buntut Isu Pemecatan hingga Arogan
Usai didemo ASN di kantornya, hari ini Selasa (21/1/2025) menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro tetap berkantor dan bakal beri klarifikasi.
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiksaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro jadi sorotan usai sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantornya melakukan aksi unjuk rasa, Senin (20/1/2025).
Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo terkait isu pemecatan secara sepihak hingga melakukan tindak kekerasan dan arogansi kepada karyawannya.
Pantauan Tribunnews.com rumah dinasnya yang terletak di Jl. Widya Chandra IV No.19, RT.7/RW.3, Senayan, Jakarta Selatan tampak sepi pada Selasa (21/1/2025) sekira pukul 08.00 WIB.
Hanya ada dua mobil Mitshubisi Pajero hingga Toyota Avanza yang terparkir di depan rumah dinasnya.
Terlihat pula satu sepeda motor patwal yang juga terparkir di belakang dua mobil tersebut.
Rumah yang terletak di ujung jalan tersebut sangat tertutup rapat.
Hanya ada beberapa ajudan mengenakan kemeja berwarna merah yang berada di pos penjagaan rumah tersebut.
Tak lama kemudian, ajudan tersebut keluar untuk menemui awak media yang menunggu di depan rumah dinas Satryo.
Menurutnya, Satryo akan tetap datang ke kantor Kemendiktisaintek untuk bekerja seperti biasa pada hari ini.
"Nanti bapak (Satryo) tetap akan ke kantor," ucap ajudan tersebut kepada wartawan.
Baca juga: Menteri Satryo Siap Adu Bukti, Tempuh Jalur Hukum bagi Pelaku yang Diduga Edit Rekaman Suaranya
Saat ditanya apakah Satryo sendiri masih berada di dalam rumah dinas, ajudan itu tak menjawabnya lebih detil.
Namun, dia hanya menyebut Satryo akan memberikan klarifikasinya terkait isu yang menyerang Satryo di kantor Kemendiktisaintek hari ini.
"Nanti bapak akan konferensi pers di kantor. Jadi nanti saja ya keterangannya di kantor," jelasnya.
Hingga saat ini, belum terlihat adanya tanda-tanda Satryo meninggalkan rumah dinasnya untuk ke kantornya tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Puluhan pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Dalam aksi tersebut, para pegawai menggunakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
"Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri," tulis spanduk aksi tersebut.
Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.
"Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur," ujar Suwitno.
Salah satu puncak dari kekecewaan pegawai Kemendiktisaintek, adalah pemecatan salah satu pegawai di bagian rumah tangga Kemendiktisaintek.
Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.
"Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali," kata Suwitno.

Respons Satryo
Satryo sendiri menilai unjuk rasa ini dipicu oleh upaya mutasi besar-besaran yang dilakukan oleh kementerian.
Satryo menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari reformasi untuk menghemat anggaran pemerintah, sesuai arahan Presiden.
"Kami ingin membenahi kementerian ini agar lebih efisien," ujarnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) setelah menghadiri pelantikan rektor, Senin.

Bantahan Terkait Tuduhan Kekerasan
Menanggapi tuduhan mengenai sikap arogansi dan penamparan, Satryo membantah keras.
"Ini tidak ada penamparan sama sekali. Informasi itu sama sekali tidak benar," tegasnya.
Satryo menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan "bersih-bersih" untuk mengatasi kegiatan yang dianggap pemborosan.
"Intinya kita sedang bersih-bersih, bereskan banyak kegiatan yang dianggap oleh kami pemborosan. Mungkin ada yang tidak nyaman." tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.