Senin, 15 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Viral Menu Ikan Tongkol Program MBG di Nunukan Kaltara Ada Ulat, Kepala BGN: Hoaks

BGN rutin melakukan evaluasi setiap harinya untuk memastikan program MBG berjalan dengan lancar. 

Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. BGN rutin melakukan evaluasi setiap harinya untuk memastikan program MBG berjalan dengan lancar.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan, tidak ada ulat yang bersarang di dalam lauk ikan tongkol pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nunukan, Kalimantan Utara.

"Berita lagi keracunan di Nunukan karena ditemukan ulat di protein hewaninya kami cek ternyata itu hoaks saja itu tidak terjadi," kata Dadan dalam acara "3 Bulan Pertama Prabowo-Gibran" yang disiarkan secara virtual, Selasa (28/1/2025).

Dadan bilang bahwa BGN rutin melakukan evaluasi setiap harinya untuk memastikan program MBG berjalan dengan lancar. 

Hal itu juga dilakukan guna memonitoring pelaksanaan MBG.

Baca juga: Cerita Kepala BGN Dadan Hindayana Gugup Saat Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi 

"Setiap hari sore hari jam 16.00 WIB melakukan evaluasi setiap hari melalui zoom dan itu membicarakan semua keluhan-keluhan yang dilakukan oleh masyarakat," jelas Dadan.

Di satu sisi, Dadan juga meminta partisipasi para penerima manfaat untuk bersedia mengabadikan menu program MBG setiap harinya. Kata dia, hal itu sebagai bahan evaluasi.

"Kami mengharapkan bahwa semua orang yang menerima makanan itu memoto makanannya dan mengupload ke media sosial. Kami cermati semua untuk bahan evaluasi setiap hari," jelasnya.

Sebelumnya dikabarkan adanya lauk dari Makan Bergizi Gratis terdapat ulat di menu ikan tongkol, dan di sisi lain ada juga kasus anak sekolah diduga keracunan salah satu menu MBG di Nunukan, Kalimantan Utara.

Puluhan murid dan sejumlah guru SDN 03 Nunukan Selatan, Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami diare, diduga akibat menu MBG yang disajikan pada Senin (13/1/2025) lalu.

Pihak sekolah menduga, kejadian tersebut disebabkan oleh lauk yang sudah basi dalam menu ayam kecap yang disajikan. 

"Kami, pihak sekolah menduga, menu pengantaran makan pagi yang tidak habis, dibagikan untuk menu pengantaran siang. Karena memang ada lauk yang basi, ada juga yang masih bagus," ujar Kepala Sekolah SDN 03 Nunukan Selatan Hairudin, saat dihubungi, Kamis (16/1/2025). 

Dugaan tersebut berdasarkan sejumlah pengakuan murid-murid yang mengalami diare dan menceritakan peristiwa tersebut kepada orang tua mereka. Meski begitu, tidak sedikit juga murid yang tidak terkena diare. 

"Yang tidak mengalami diare, mungkin kebagian lauk yang bagus," kata Hairudin lagi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan