Kolaborasi Ciptakan Peluang Kerja di Jepang, Biro Kesejahteraan Tokyo Kunjungi LPK di Indonesia
Delegasi Biro Kesejahteraan Tokyo mengunjungi berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Jakarta, Semarang, dan Bali.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Delegasi Biro Kesejahteraan Tokyo mengunjungi berbagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Jakarta, Semarang, dan Bali dari tanggal 14 hingga 17 Januari 2025.
Dalam kunjungan ini, tim yang dipimpin oleh Okada Makiko memperkenalkan KaiTo (Kaigo Passport Tokyo), sebuah program yang mendukung pencocokan tenaga kerja asing dengan status Pekerja Berketerampilan Spesifik (SSW) di sektor keperawatan lansia di Tokyo.
Selain itu, delegasi juga berdiskusi dengan berbagai LPK untuk memperkuat kolaborasi dalam menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia di Tokyo.
KaiTo Memenangkan Penghargaan Promosi Hubungan Internasional Tokyo
Proyek KaiTo telah mendapatkan "Penghargaan Promosi Hubungan Internasional Tokyo" pada tahun 2025 sebagai pengakuan atas inisiatif inovatifnya dalam mempromosikan penerimaan tenaga kerja asing di sektor keperawatan lansia.
Penghargaan ini diberikan kepada proyek-proyek yang secara aktif mendukung Tokyo dalam memperkuat hubungan internasional dan memperluas komunikasi global. Penghargaan ini menunjukkan bahwa peran KaiTo semakin diakui, baik di dalam maupun di luar negeri.
Saat ini, diperkirakan Tokyo akan mengalami kekurangan 28.158 tenaga kerja keperawatan lansia pada tahun 2026, dan angka ini akan meningkat menjadi 47.019 tenaga kerja pada tahun 2030. Untuk mengatasi tantangan ini, Tokyo terus mempercepat penerimaan tenaga kerja asing, di mana KaiTo berperan sebagai platform utama dalam inisiatif ini.
KaiTo: Platform yang Menghubungkan Perusahaan Kesejahteraan Tokyo dengan Pekerja Asing
KaiTo adalah situs web yang menyediakan informasi lowongan kerja di sektor keperawatan lansia di Tokyo. Saat ini, terdapat lebih dari 280 lowongan kerja yang tersedia.
Pelamar dapat mencari dan mengajukan lamaran secara langsung melalui situs web ini, dengan dukungan dari LPK yang telah mendapat sertifikasi dari pemerintah Tokyo. Sejak diluncurkan pada tahun 2024, program ini telah berhasil membantu 120 tenaga kerja asing mendapatkan pekerjaan di Tokyo.
Selain informasi lowongan kerja, KaiTo juga menyediakan berbagai video pendek yang menampilkan pengalaman kerja para "senpai" (pekerja berpengalaman di Tokyo). Video ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai lingkungan kerja, fasilitas pendukung di Tokyo, serta sistem kesejahteraan yang tersedia bagi tenaga kerja asing.
Salah satu contohnya adalah ketersediaan tempat ibadah untuk pekerja Muslim, yang menunjukkan bahwa lingkungan kerja di Tokyo semakin inklusif dan mendukung keberagaman.
Selain membantu tenaga kerja asing, KaiTo juga memberikan bantuan finansial kepada perusahaan keperawatan lansia di Tokyo untuk memfasilitasi proses rekrutmen tenaga kerja asing. Dukungan ini mencakup biaya rekrutmen tenaga kerja asing, bantuan biaya tempat tinggal bagi pekerja asing, dukungan biaya pelatihan bahasa Jepang dan biaya pelatihan keperawatan lansia di Jepang.
Dengan adanya sistem subsidi ini, perusahaan keperawatan lansia di Tokyo dapat lebih mudah dan efisien dalam menerima tenaga kerja asing, sekaligus memastikan bahwa tenaga kerja yang direkrut memiliki keterampilan yang sesuai dengan standar Jepang.
Penguatan Kolaborasi dengan LPK di Indonesia: Studi Kasus BBPVP Semarang
Selama kunjungan ke Indonesia, delegasi Tokyo melakukan diskusi dan penguatan kerja sama dengan berbagai LPK. Salah satu contohnya adalah kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang pada 15 Januari 2025.
BBPVP Semarang telah menjalin kerja sama dengan Hinode Medical and Welfare Group, sebuah lembaga keperawatan lansia ternama di Jepang yang memiliki pengalaman panjang dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan. Hinode tidak hanya melatih tenaga keperawatan lansia di Indonesia, tetapi juga mengirimkan instruktur dari Jepang yang merupakan Kaigo Fukushishi (Care Worker Bersertifikasi di Jepang) untuk memberikan pelatihan "Shoninsha Kenshu" (Pelatihan Dasar Keperawatan Lansia Jepang). Melalui program ini, peserta pelatihan dapat memperoleh keterampilan keperawatan lansia berkualitas tinggi dan memahami praktik kerja yang sesuai dengan standar Jepang.
Dalam kunjungan ini, Okada Makiko menyatakan apresiasinya terhadap standar pendidikan dan fasilitas BBPVP Semarang.
"Kami melihat bahwa program pelatihan tenaga keperawatan lansia di BBPVP Semarang telah berjalan dengan baik. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan kelas keperawatan lansia di sini, dan kami yakin bahwa para peserta akan menjadi tenaga kerja yang sangat berharga di Jepang," ujar Okada.
Namun, Okada juga menekankan bahwa penguatan kemampuan bahasa Jepang sangatlah penting agar peserta dapat memperoleh sertifikasi Kaigo Fukushishi di masa depan. Selain itu, ia menyoroti pentingnya memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai kehidupan dan budaya di Jepang kepada calon pekerja migran.
Plt. Kepala/Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan, Amir Syarifuddin, juga menyambut baik kerja sama dengan pemerintah Tokyo dan menyatakan bahwa program pelatihan di BBPVP Semarang memiliki potensi besar dalam mendukung kolaborasi ini.
"Saat ini, kami menjalankan tiga kelas pelatihan bahasa Jepang sebagai bagian dari program Hinode, dengan total peserta sebanyak 48 orang. Program ini juga telah diperluas ke Medan dan Sidoarjo." jelasnya.
Namun, Amir juga mengakui bahwa terbatasnya fasilitas masih menjadi kendala utama dalam meningkatkan jumlah peserta pelatihan.
"Meskipun ada sekitar 200-300 pelamar, saat ini kami hanya dapat menerima 48 orang karena keterbatasan fasilitas. Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat lebih banyak bagi calon tenaga kerja ke Jepang," tambahnya.
Baca juga: Satu Bulan Kerja di Jepang WNI Ini Kalahkan Orang Jepang
Masa Depan Kolaborasi Antara Tokyo dan Indonesia dalam Pengembangan Tenaga Kerja Keperawatan Lansia
Biro Kesejahteraan Tokyo berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai LPK di Indonesia guna membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja keperawatan lansia Indonesia untuk bekerja di Tokyo.
Dengan adanya KaiTo sebagai solusi strategis dalam perekrutan tenaga kerja asing, program ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan ketenagakerjaan antara Indonesia dan Jepang. Penghargaan "Promosi Hubungan Internasional Tokyo" yang diterima oleh KaiTo menjadi bukti nyata bahwa inisiatif ini memberikan dampak positif bagi tenaga kerja global.
Ke depan, diharapkan bahwa semakin banyak LPK di Indonesia yang dapat terlibat dalam program ini dan semakin banyak tenaga kerja keperawatan lansia berkualitas tinggi dari Indonesia yang dapat berkontribusi di sektor kesejahteraan di Tokyo. Dengan demikian, kerja sama ini tidak hanya akan membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja di Jepang, tetapi juga memberikan kesempatan kerja yang lebih luas bagi tenaga kerja profesional Indonesia.
Baca juga: KJRI Osaka Dorong Calon Perawat Asal Indonesia Kuasai Bahasa dan Budaya Sebelum Kerja di Jepang
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.