Selasa, 2 September 2025

Aksi Indonesia Gelap

Mahasiswa Unas Geruduk Monas, Tolak Kebijakan Prabowo-Gibran: Negara Hancur! Saya Mau Mati!

Dalam asksinya mahasiswa menuntut pencabutan kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

Editor: Dodi Esvandi
Grace Sanny Vania
UNJUK RASA - Puluhan mahasiswa Universitas Nasional (Unas) menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Dalam aksi unjuk rasa itu mereka menuntut pencabutan kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. 

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Puluhan mahasiswa Universitas Nasional (Unas) menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). 

Dalam aksi unjuk rasa itu mereka menuntut pencabutan kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

Mereka menilai kebijakan itu tidak memprioritaskan sektor utama seperti pendidikan dan kesehatan.

Mahasiswa Unas menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) digagas pemerintahan baru tidak relevan dengan kebutuhan mendesak bangsa. 

"Negara kita tidak butuh makan bergizi gratis, justru yang harus diprioritaskan adalah pendidikan!" teriak seorang orator dengan lantang.

Aksi demonstrasi ini diwarnai dengan orasi-orasi yang penuh emosi. 

"Negara kita sudah diotak-atik, hancur sudah negara kita! Saya mau menangis di sini, saya mau mati!" teriak seorang orator dengan suara bergetar diikuti isak tangis di tengah kerumunan massa.

Baca juga: Mahasiswa Unas Bakar Ban di Patung Kuda Jakpus: Negara Kita Gelap di Bawah Kepemimpinan Prabowo

Mahasiswa Unas juga mendesak aparat kepolisian, presiden, dan kementerian terkait untuk mendengarkan aspirasi mereka. 

"Tolong dengar, Bapak Polri! Tolong dengar, Bapak Presiden! Tolong dengar, Kementerian!" seru orator lainnya.

Selain menolak kebijakan efisiensi anggaran dan program MBG, mahasiswa Unas juga menuntut agar Indonesia terbebas dari cengkeraman oligarki. 

"Negara kita hancur dan berada di bawah pimpinan oligarki!" tegas seorang mahasiswa dalam orasinya.

Aksi demonstrasi ini berlangsung cukup tegang, namun tetap kondusif.

Untuk mengamankan unjuk rasa ini polisi mengerahkan ratusan personelnya.

"Data pengamanan unjuk rasa 588 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro.

Ratusan personel gabungan itu akan disebar di beberapa titik, khususnya pusat massa aksi unjuk rasa, mulai dari bundaran Patung Kuda, Monas, hingga Istana Negara.

Susatyo juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi. 

Namun, sifatnya masih situasional. 

Baca juga: Polisi Tutup Akses Jalan Menuju Istana Jelang Demo Mahasiswa Indonesia Gelap Sore Ini

"Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Istana akan dialihkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif. 

Dia juga mengimbau kepada massa untuk melakukan aksi unjuk rasa sesuai aturan yang ada.(Grace Sanny Vania)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan