Senin, 1 September 2025

STRIVE JUVENILE Indonesia: Melindungi Anak-Anak dari Terorisme dan Ekstremisme Kekerasan

Hal ini menjadi tonggak penting dalam komitmen Indonesia untuk mencegah serta merespons kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan

|
Editor: Content Writer
Istimewa
KASUS KEKERASAN - Andhik Chrisnayudhanto, Deputi Bidang Kerjasama Internasional, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), saat membuka Rapat Koordinasi Proyek STRIVE Juvenile Indonesia yang keempat pada tanggal 14 Desember 2023 di Jakarta, Indonesia. Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam komitmen Indonesia untuk mencegah serta merespons kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh kelompok teroris dan ekstremis dengan kekerasan. 

TRIBUNNEWS.COM - Andhik Chrisnayudhanto, Deputi Bidang Kerjasama Internasional, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), saat membuka Rapat Koordinasi Proyek STRIVE Juvenile Indonesia yang keempat pada tanggal 14 Desember 2023 di Jakarta, Indonesia, menegaskan, "Sebagai masyarakat yang penuh kasih dan bertanggung jawab, sudah menjadi tugas kita untuk mendekati masalah ini dengan empati dan pengertian, serta memastikan bahwa anak-anak yang rentan ini menerima perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk maju dari pengalaman mereka."

Para perwakilan nasional dari berbagai sektor, termasuk keamanan, perlindungan anak, keadilan, pembangunan, dan masyarakat sipil, berkumpul untuk merefleksikan serta merayakan capaian yang telah diraih dalam tiga tahun terakhir.

Dipimpin oleh BNPT dan bekerja sama dengan Uni Eropa, pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam komitmen Indonesia untuk mencegah serta merespons kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh kelompok teroris dan ekstremis dengan kekerasan.

Masalah yang Kompleks

Kelompok teroris merekrut dan mengeksploitasi anak-anak, menjadikan mereka korban dari strategi mereka. Tindakan kekerasan yang serius ini tidak hanya berdampak besar pada anak-anak yang terlibat, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan.

"Ini adalah masalah yang sangat kompleks yang tidak dapat diatasi secara efektif dalam jangka pendek atau oleh masing-masing lembaga secara mandiri," kata Alexandra Martins, Pemimpin, Tim Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak, UNODC.

"Untuk melindungi anak-anak dari momok terorisme, perlu dipandu oleh bukti-bukti yang kuat, mengidentifikasi kemauan politik, memastikan koordinasi yang efektif di berbagai sektor, serta menginvestasikan sumber daya keuangan, manusia, dan operasional yang signifikan dalam jangka panjang agar pencegahan fenomena ini menjadi prioritas."

Respons STRIVE Juvenile

Proyek STRIVE Juvenile dirancang untuk mengatasi tantangan dalam mendukung anak-anak yang terlibat dengan kelompok teroris dan ekstremis kekerasan, guna memastikan proses rehabilitasi dan integrasi yang efektif. Inisiatif ini memahami bahwa dampak permasalahan ini tidak hanya dirasakan oleh anak-anak tersebut, tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

Pekerjaan Indonesia di bawah proyek STRIVE Juvenile telah membuahkan hasil yang sangat menggembirakan, termasuk tanda-tanda awal perubahan dalam norma dan perilaku sosial yang menunjukkan adanya perubahan nyata. Indonesia telah menjadi pelopor di kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan di tingkat global: 

  • Menyelesaikan penelitian terobosan tentang hubungan anak-anak dengan kelompok teroris, yang telah meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang fenomena tersebut.
  • Mengadopsi pendekatan terpadu antara masyarakat dan pemerintah dalam menangani fenomena tersebut.
  • Memperkuat reformasi hukum dan kerangka kerja kebijakan berbasis bukti untuk perlindungan anak yang lebih baik.
  • Melatih lebih dari 200 profesional dari berbagai sektor untuk mencegah keterlibatan anak dengan kelompok teroris dan mendorong rehabilitasi dan reintegrasi bagi mereka yang terkena dampak; 
    Inisiatif peningkatan kesadaran yang telah menjangkau lebih dari 14.000 anak dan memperkuat ketahanan mereka.

Komitmen dan Aksi

Indonesia mengadopsi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme pada 2021, dengan menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak anak. Sebagai bagian dari upaya ini, Pedoman Mekanisme Koordinasi Perlindungan Anak Korban Jaringan Terorisme yang komprehensif dikembangkan dengan dukungan STRIVE Juvenile, mencerminkan komitmen Indonesia dalam melindungi anak-anak dari dampak buruk terorisme.

Chrisnayudhanto, menekankan pentingnya meningkatkan koordinasi di antara sektor keamanan, perlindungan anak, peradilan, kesehatan dan pendidikan untuk memastikan bahwa tujuan bersama telah ditetapkan, dan strateginya selaras. 

"Sebagai perwakilan dari BNPT, kami bangga dapat memfasilitasi kerja sama tersebut dalam praktiknya."

Kemitraan Global dan Rencana ke Depan

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan