Selasa, 2 September 2025

Komisi II DPR Setuju KemenPAN RB Prioritaskan Fresh Graduate dalam Seleksi CPNS dan PPPK

Komisi II DPR dukung fresh graduate untuk CPNS 2025, langkah strategis Indonesia Emas 2045!

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
TES CPNS - Sebanyak 985 orang peserta tes CPNS mengikuti seleksi kompetensi bidang (SKB) yang digelar pemerintah Kabupaten Tangerang, Rabu (23/9/2020). DPR ingin pemerintah memprioritaskan fresh graduate atau lulusan baru dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2025. 

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKB Ahmad Ali menyambut positif keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) yang akan memprioritaskan fresh graduate atau lulusan baru dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2025.

"Ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045," kata dia kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).

Selain itu, kata dia, lulusan baru dianggap memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi dan perubahan, serta memiliki ide-ide segar dan inovatif yang sangat dibutuhkan dalam memperkuat birokrasi.

Adapun keputusan untuk memberikan prioritas kepada fresh graduate ini diambil dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi II bersama KemenPAN RB di Gedung DPR RI Jakarta pada Rabu (5/3/2025).

 

Dalam rapat tersebut, Komisi II menyarankan KemenPAN RB untuk menyelaraskan formasi jabatan dan penempatan dalam seleksi CPNS dan PPPK dengan mengutamakan lulusan baru yang memiliki kompetensi dan talenta terbaik.

Ahmad Ali yang juga anggota DPR dari Malang Raya, Jawa Timur, berharap kesepakatan yang dicapai dalam RDPU dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh KemenPAN RB.

Menurutnya, memberi kesempatan kepada fresh graduate tidak hanya akan memotivasi generasi muda untuk menyelesaikan studi dengan prestasi yang baik, tetapi juga akan mendorong orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.

Ali menambahkan bahwa kebijakan ini juga merupakan langkah penting untuk meningkatkan minat belajar di Indonesia.

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia menempati peringkat ke-74 dari 79 negara dalam hal kualitas pendidikan yang mengindikasikan rendahnya minat belajar di kalangan siswa Indonesia.

Kendati demikian, Ali mengakui bahwa jumlah lulusan baru di Indonesia sangat besar dengan lebih dari 1 juta lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya.

Pada 2019, jumlah lulusan mencapai 2,42 juta orang, dan pada 2020 jumlahnya meningkat menjadi 2,47 juta.

Namun, tingkat pengangguran di kalangan fresh graduate masih tinggi.

Pada Agustus 2024, tercatat 842.378 fresh graduate yang belum mendapatkan pekerjaan.

Meski begitu, menurut Ali, kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia menunjukkan kemajuan.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan