Profil Boy Thohir, Pengusaha Batu Bara yang Bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana
Boy Thohir seorang pengusaha batu bara yang dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan pada 6 Maret 2025.
Penulis:
David AdiAdi
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM – Garibaldi Thohir, B.B.A, M.B.A. seorang pengusaha tambang batu bara di bawah bendera PT Alamtri Resources Indonesia Tbk atau biasa dikenal dengan Adaro Energy.
Pria yang juga akrab disapa Boy Thohir itu menjabat sebagai Presiden Direktur di perusahaan tersebut.
Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah konglomerat dan pengusaha kelas kakap untuk bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (6/3/2025).
Salah satu yang hadir dalam pertemuan itu yakni Boy Thohir.
Adapun pertemuan tersebut membahas mengenai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Danantara.
Lantas, bagaimana sepak terjang Boy Thohir ?
Profil Boy Thohir
Dikutip dari Wikipedia, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir lahir di Bandar Lampung pada 1 Mei 1965.
Ia merupakan putra dari pasangan Mochammad Teddy Thohir dan Edna Thohir.
Boy Thohir merupakan kakak dari Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Miliki Negara periode 2024 hingga 2029, yang juga sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Baca juga: Prabowo Bertemu 8 Pengusaha di Istana, Bahas Program MBG hingga Danantara
Ia diketahui pernah mengenyam pendidikan di University of Southern California, Amerika Serikat dan berhasil meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis tahun 1988.
Kemudian melanjutkan studi S2 di Northrop University, Amerika Serikat, dan berhasil menyandang gelar Magister Administrasi Bisnis pada 1989.
Ia mengawali karier dengan bergabung bersama Astra yang saat itu dipimpin oleh ayahnya.
Setelah merasa cukup belajar di Astra, ia mencoba peruntungannya dengan mendirikan perusahaan properti dengan membangun aparteman di kawasan Casablanca, Jakarta.
Tetapi usaha ini tidak berjalan dengan mulus dan masalah pembebasan lahan menjadi kendala utama. Akhirnya perusahaan ini dijual ke ayahnya.
Pada tahun 1992, ia bergabung dengan perusahaan tambang di Sawah Lunto, Sumatera Barat yaitu PT Allied Indo Coal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.