Jumat, 15 Agustus 2025

Aduan Siber Capai 1.814 di 2024, Rumah Sakit Memperkuat Perlindungan Siber Data Pasien

Keamanan data pasien pada layanan kesehatan menjadi perhatian utama di era digital.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
HO/RS Atma Jaya
KEAMANAN DATA PRIBADI - CEO Atma Jaya Healthcare Group Edward saat Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT ITSEC Asia Tbk, di RS Atma Jaya, Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keamanan data pasien pada layanan kesehatan menjadi perhatian utama di era digital.

Selama tahun 2024, Tim Pusat Kontak Siber BSSN menerima sebanyak 1.814 aduan siber yang berasal dari berbagai sektor dengan total trafik anomali sebanyak 330.527.636 anomali yang terjadi di Indonesia.

Aktivitas anomali trafik ini dapat berdampak pada penurunan performa perangkat dan jaringan, pencurian data sensitif, hingga perusakan reputasi dan penurunan kepercayaan terhadap suatu organisasi.

Melihat hal tersebut, RS Atma Jaya mengambil langkah untuk mengadopsi IntelliBroń Orion dan IntelliBroń Threat Intel dari ITSEC Asia.

Hal ini dirancang untuk mendeteksi, menganalisis, dan mengatasi ancaman siber secara real-time.

"Kami sadar akan pentingnya perlindungan data pribadi pasien di rumah sakit tidak hanya berkaitan dengan kewajiban hukum, tetapi juga dengan kepercayaan yang diberikan oleh pasien kepada kami," kata CEO Atma Jaya Healthcare Group Edward melalui keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh CEO Atma Jaya Healthcare Group Edward, dengan PT ITSEC Asia Tbk. 

Dalam kerja sama ini, RS Atma Jaya akan mengimplementasikan IntelliBroń Orion guna memantau potensi ancaman dalam upaya mencegah kebocoran data pasien.

"Pasien harus merasa aman bahwa data pribadi mereka dikelola dengan sangat hati-hati dan tidak akan disalahgunakan. Pelanggaran terhadap perlindungan data ini tidak hanya berpotensi merusak reputasi rumah sakit, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian finansial dan hukum yang signifikan," jelasnya.

Selain itu, IntelliBroń Threat Intel akan digunakan untuk menganalisis pola serangan serta meningkatkan ketahanan sistem digital rumah sakit.

Tenaga medis dan staf IT RS Atma Jaya juga akan mendapatkan edukasi dan pelatihan guna meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.

"Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan siber di sektor kesehatan," kata Joseph.

Sementara itu, Presiden Komisaris PT ITSEC Asia Tbk, Bapak Patrick Rudolf Dannacher, juga menyoroti pentingnya kerja sama ini dalam meningkatkan standar keamanan di sektor kesehatan.

"Keamanan siber di industri kesehatan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan," ujarnya.

Direktur Rumah Sakit Atma Jaya Ibu dr. Maria Theresia Yulita, S.H., M.H., MSM., CMC., MARS mengatakan keamanan data merupakan prioritas bagi pihaknya.

Baca juga: Tingkatan Keamanan Data Akademik, Pakar IT Bahas Regulasi Keamanan Data

"Mengutamakan kesehatan serta pelayanan bagi seluruh pasien RS Atma Jaya adalah komitmen utama bagi kami," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan