Rabu, 3 September 2025

Indeks Harga Saham Gabungan

Tagar 'SuperDasco' Ramai di X setelah Sidak BEI karena IHSG Anjlok: Pak Dasco Datang Langsung Hijau

Media sosial X (Twitter) diramaikan dengan tagar 'SuperDasco' setelah Sufmi Dasco sambangi BEI karena IHSG yang mengalami anjlok.

|
Tangkap layar X
TAGAR SUPERDASCO - Media sosial X (Twitter) diramaikan dengan tagar 'SuperDasco' mulai Selasa (18/3/2025) sore hingga Rabu dini hari. Tagar 'SuperDasco' muncul seusai Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, siang. 

Dasco juga disebut yang menjadi pemisah saat angin ribut.

IHSG Anjlok

Sebelumnya, IHSG anjlok 6,12 persen atau turun 395,86 poin ke level 6.076,08 hingga akhir perdagangan sesi pertama pada Selasa siang.

BEI memberlakukan trading halt pada pukul 11.19 WIB setelah indeks mengalami koreksi tajam.

Ini menjadi yang pertama sejak awal pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai pelemahan IHSG dipicu oleh sejumlah faktor domestik.

Penerimaan negara turun 30,19 persen secara tahunan menjadi Rp 269 triliun, yang memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Defisit APBN mencapai Rp 3,2 triliun per Februari 2025, sementara belanja pemerintah turun 7 persen. Akibatnya, utang melonjak 44,77 persen pada Januari," kata Nico, Selasa .

Kondisi ini membuat Bank Indonesia sulit menurunkan suku bunga, sehingga investor memilih aset yang lebih aman.

Tanggapan lainnya, Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata mengatakan, pasar juga cukup cemas terkait beberapa sentimen yang terjadi belakangan ini. Salah satunya tingginya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal mendekati Hari Raya Idulfitri. 

Penetapan credit rating oleh Fitch , S&P, dan Moody's, setelah downgrade yang dilakukan Morgan Stanley dan Goldman Sachs juga menjadi perhatian pasar. Selain itu, pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga dari Bank Indonesia dan Federal Reserve.

"Rupiah juga masih stuck di Rp 16.300-Rp 16.400-an walaupun indeks dolar (DXY) sudah turun ke level terendah 5 bulan,"  ujar Liza. 

Menurut Liza, saran terbaik bagi investor saat ini adalah hold dan wait and see, serta menunggu IHSG stabil ke kisaran 6.200. Sedangkan Valdy menilai support IHSG saat ini di kisaran 6.000-6.050.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Seno Tri Sulistiyono) (Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan