Rabu, 13 Agustus 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Adies Kadir Dukung Upaya Implikasi dan Mitigasi Pemerintah Atas Kebijakan Tarif Resiprokal AS

Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir memastikan mendukung adanya upaya koordinatif mitigasi risiko instabilitas keuangan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
WAKIL KETUA DPR - Foto Adies Kadir saat memberikan keterangan kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada 4 Januari 2025. Adies mengatakan, DPR RI meminta adanya narasi dan komunikasi  atas kebijakan yang sedang ditempuh pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan, memitigasi dan mengurangi reaksi ataupun sentiment negatif yang dapat menekan pelemahan pasar modal hingga pasar valuta asing. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir memastikan mendukung adanya upaya koordinatif mitigasi risiko instabilitas keuangan yang mungkin dapat saja terjadi dalam jangka pendek imbas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif impor timbal balik atau Reciprocal Tarrifs terhadap Indonesia senilai 32 persen.

Adies mengatakan, DPR RI meminta adanya narasi dan komunikasi  atas kebijakan yang sedang ditempuh pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan, memitigasi dan mengurangi reaksi ataupun sentiment negatif yang dapat menekan pelemahan pasar modal hingga pasar valuta asing.

“Misalnya perlunya narasi dan komunikasi atas kebijakan yang sedang ditempuh pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan, untuk memitigasi dan mengurangi reaksi ataupun sentiment negatif yang dapat menekan pelemahan pasar modal (pelemahan harga saham), pasar uang (kekeringan likuiditas dan suku bunga pasar uang antar bank), pasar valuta asing (pelemahan nilai tukar rupiah) dan pasar utang (kenaikan Yield/Imbal hasil SBN),” jelas Adies, Minggu,(6/4/2025).

Tidak hanya itu, Adies mengapresiasi dan mendukung respon cepat dan langkah-langkah strategis pemerintah dalam merespon kebijakan tarif resiprokal AS, meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar dan meningkatkan kualitas iklim investasi
untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

“Misalnya, tepat kiranya, Pemerintah menempuh penguatan kerja sama dagang dan investasi antar negara ASEAN, dan kiranya dapat diperluas lagi pada grup atau kelompok negara dimana Indonesia menjadi anggota seperti BRICS, OECD dan yang lainnya dalam menghadapi berbagai tantangan global,” papar dia.

Disamping itu, lanjut Adies, semangat dan upaya tetap menjaga dan memelihara hubungan baik dengan negara mitra dagang, termasuk AS, diperlukan diplomasi dan negosiasi dengan Pemerintah AS terkait dengan kebijakan tarif resiprokal, hal tersebut patut didukung.

Lebih lanjut, tegas Adies, dalam meningkatkan peningkatan transaksi dagang dan iklim investasi yang lebih
berkualitas.

Ia  mendukung penuh Intruksi Presiden Prabowo kepada Kabinet Merah Putih untuk menempuh langkah strategis dan perbaikan struktural serta kebijakan Deregulasi yaitu penyederhanaan regulasi serta penghapusan regulasi yang menghambat, khususnya terkait
dengan Non-Tariff Barrier.

Baca juga: Donald Trump Unggah Video: Isinya Sengaja Hancurkan Pasar Saham

“Lebih dari itu, kita perlu terus memantau dinamika global yang sedang berlangsung. Kami jugamemandang perlu penyampaian narasi dan komunikasi yang terpadu, konsisten dan berkelanjutan untuk memitigasi, mengurangi ketidakpastian, meredam sentiment negatif dan menepis keraguan baik investor ataupun pelaku pasar,” jelas dia.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan