23 Metode Pemeriksaan Kesehatan Gratis Orang Dewasa yang Digelar Pemerintah
Berikut adalah metode pemeriksaan kesehatan gratis pada orang dewasa yang digelar oleh Pemerintah.
Penulis:
Widya Lisfianti
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini penyakit, pemerintah menggelar layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang sedang berulang tahun.
Melalui program ini, masyarakat yang berulang tahun dapat memanfaatkan berbagai metode skrining kesehatan secara gratis.
Mulai dari cek tekanan darah, gula darah, hingga skrining risiko penyakit serius seperti jantung, kanker, dan lainnya.
Berikut adalah metode pemeriksaan pada orang dewasa:
a. Merokok: pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM sebelum datang ke FKTP.
b. Tingkat aktivitas fisik: pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM sebelum datang ke FKTP.
c. Status gizi: pengukuran antropometri tinggi badan, berat badan, penghitungan indeks massa tubuh serta lingkar pinggang.
d. Gigi: pemeriksaan karies gigi dan jaringan periodontal. Pemeriksaan jaringan periodontal dimulai pada usia 25 tahun.
e. Tekanan darah: pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter.
f. Gula darah: pengukuran kadar glukosa darah sewaktu hingga usia 39 tahun, dan mulai usia 40 tahun dianjurkan pengukuran kadar glukosa darah puasa
g. Risiko stroke: pemeriksaan profil lipid puasa hanya untuk penyandang hipertensi dan/atau DM, mulai usia 40 tahun.
Baca juga: Unboxing Kado dari Pemerintah: Menjajal Cek Kesehatan Gratis, Anugerah atau Sekadar Gimmick Semata?
h. Risiko jantung: pemeriksaan profil lipid puasa dan EKG hanya untuk penyandang hipertensi dan/atau DM, mulai usia 40 tahun.
i. Fungsi ginjal: pemeriksaan ureum dan kreatinin darah hanya untuk penyandang hipertensi dan/atau DM, mulai usia 40 tahun.
j. Tuberkulosis: pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM sebelum datang ke FKTP diikuti pemeriksaan dahak bagi yang berisiko.
k. PPOK: anamnesis menggunakan kuesioner PUMA dan dilanjutkan dengan pemeriksaan spirometri di FKTP yang telah tersedia alat.
l. Kanker payudara: pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) dan USG probe linier bagi yang telah tersedia alat.
m. Kanker leher rahim: Pemeriksaan tes IVA dan pengambilan spesimen HPV DNA di FKTP dan dilanjutkan pemeriksaan spesimen di laboratorium rujukan.
n. Kanker paru: anamnesis dengan kuesioner risiko kanker paru.
o. Kanker usus: pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM sebelum datang ke FKTP diikuti pemeriksaan darah samar pada feses.
p. Mata: tes tajam penglihatan menggunakan E-tumbling/snellen/Echart. Pada usia lebih dari atau sama dengan 40 tahun dilanjutkan dengan pemeriksaan pupil mata menggunakan senter.
q. Telinga: tes bisik modifikasi diikuti dengan pemeriksaan otoskop dan tes penala jika didapatkan kelainan.
r. Kesehatan jiwa: pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM sebelum datang ke FKTP.
s. Hepatitis B dan Hepatitis C: pengisian kuesioner mandiri pada aplikasi SSM diikuti pemeriksaan Hepatitis B dan Hepatitis C di FKTP pada yang berisiko menggunakan rapid diagnostic test.
t. Fibrosis/Sirosis hati: pemeriksaan SGOT dan Trombosit darah, dilanjutkan dengan penghitungan skor AST to Platelet Ratio Index (APRI).
u. Anemia: pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan Hb-Meter.
v. Sifilis: pemeriksaan sifilis menggunakan rapid diagnostic test.
w. HIV: pemeriksaan HIV menggunakan rapid diagnostic test.
(Tribunnews.com/Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.