Liburan Akhir Tahun Rentan Gangguan Kesehatan, Ibu Jadi Sosok yang Paling Rawan Sakit
Liburan akhir tahun kerap dinilai sebagai waktu untuk melepas penat, bepergian dan menikmati kebersamaan keluarga. Namun bikin ibu rentan sakit berat.
Ringkasan Berita:Berikut langkah praktis menjaga kesehatan keluarga sekaligus diri sendiri:1. Pastikan tidur cukup sebelum dan selama liburan.2. Utamakan asupan cairan dan makanan bersih.3. Istirahatkan anak jika muncul gejala sakit, jangan dipaksakan wisata.4. Terapkan etika batuk dan masker di area padat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Momen liburan akhir tahun kerap dianggap sebagai waktu untuk melepas penat, bepergian dan menikmati kebersamaan keluarga. Namun dibalik euforia tersebut ada risiko kesehatan yang kerap luput diperhatikan terutama bagi para ibu yang menjadi garda terdepan menjaga kesehatan keluarga.
Baca juga: Liburan Akhir Tahun, Wisatawan Berbondong-bondong Memborong Oleh-oleh di Falala Chocolate Bali
Memasuki puncak musim hujan, kasus influenza dan common cold juga meningkat signifikan. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, pada minggu ke-38 tahun 2025 kasus influenza naik hingga 38 persen.
Tren ini diperkirakan terus berlangsung hingga awal tahun 2026, bertepatan dengan masa libur panjang sekolah dan cuti akhir tahun. Kondisi tersebut bukan hanya mengancam kenyamanan rencana liburan, tetapi juga menempatkan para ibu sebagai kelompok paling rentan mengalami kelelahan fisik dan mental.
Hal ini berdasarkan Laporan Indonesia Health Insights Report 2025 dari Halodoc. Sebanyak 40 persen keluarga mengalami masalah kesehatan yang mengganggu rencana liburan akhir tahun mereka.
"Menariknya, dampak gangguan kesehatan ini paling banyak dialami oleh ibu sendiri (32 perssn) sebagai caregiver utama,” ujar Chief Marketing Officer Halodoc Fibriyani Elastria pada webinar health talk bertajuk “Memahami Influenza dan Common Cold: Menjaga Kesehatan Keluarga di Akhir Tahun, Selasa (4/11/2025).
Baca juga: Mau Kulineran Bareng Keluarga? Ini Jenis Tempat Makan yang Biasa Diincar Saat Liburan Akhir Tahun
Artinya, saat anggota keluarga sakit, para ibu bukan hanya berperan sebagai pengasuh tetapi juga menjadi pihak yang paling sering ikut terpapar, kelelahan bahkan jatuh sakit saat liburan berlangsung.
Alih-alih menikmati waktu santai, banyak ibu justru menghadapi beban tak terlihat (invisible labor) selama liburan. Mulai dari menyiapkan keperluan perjalanan, mengatur agenda keluarga, menjaga makan anak hingga mengawal kebersihan dan kesehatan selama bepergian.
Banyak ibu tetap terjaga lebih lama, memastikan koper lengkap, obat tersedia, dan kebutuhan anak terpenuhi. Padahal kondisi cuaca basah dan suhu yang tidak stabil menuntut daya tahan tubuh tetap optimal.
Situasi semakin menantang ketika anak jatuh sakit saat liburan. Ibu kerap harus mengurus obat, begadang hingga merawat anak di hotel atau tempat wisata.
Rutinitas ini sangat rentan memicu kelelahan fisik sekaligus stres emosional. Saat kepadatan mobilitas, memahami perbedaan influenza dan common cold menjadi penting agar tidak salah penanganan.
Menurut Dokter Spesialis Anak sekaligus CEO Tentang Anak dr Mesty Ariotedjo, Sp.A, MP.“Influenza biasanya menimbulkan gejala yang lebih berat dan datang tiba-tiba seperti demam tinggi, nyeri otot dan linu tubuh, sedangkan common cold seringkali lebih ringan dengan gejala seperti hidung tersumbat, bersin atau gatal tenggorokan,"papar dr Mesty.
Pengetahuan ini penting bagi orang tua agar tidak terlambat mencari bantuan medis, terutama ketika gejala semakin berat. Di tengah derasnya aktivitas liburan, banyak ibu cenderung mengabaikan kesehatan diri sendiri.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
		Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
							
							
							
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.