1,5 Juta Orang Sudah Ikut Program Cek Kesehatan Gratis, Penyakit Hipertensi Paling Banyak Ditemukan
Sampai 10 April 2025, sekitar 1,5 juta orang sudah mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas Prabowo Subianto.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan jenis penyakit terbanyak yang ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Sampai 10 April 2025, sekitar 1,5 juta orang sudah mengikuti program Presiden Prabowo Subianto itu.
Baca juga: 23 Metode Pemeriksaan Kesehatan Gratis Orang Dewasa yang Digelar Pemerintah
"Banyaknya penyakit seperti hipertensi, diabetes, masalah gigi juga serta kelainan yang harus diverifikasi," kata Dante saat ditemui di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/4/2025).
Saat ini masyarakat bisa mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) tanpa harus menunggu tanggal ulang tahun di puskesmas terdekat.
"Tidak lagi menunggu ulang tahun. Sekarang diperluas, bisa kapan saja masyarakat datang, apalagi kalau sudah ada keluhan. Karena tidak saja pemeriksaan, tapi mental juga," ungkap Prof Dante.
Ia menyebut, dalam skala nasional, hingga tanggal 10 April ada sekitar 1,8 juta orang yang terdaftar dalam program CKG.
Dari 1,8 juta itu, ada 1,5 juta orang yang mengikuti program CKG di seluruh Indonesia.
Baca juga: Unboxing Kado dari Pemerintah: Menjajal Cek Kesehatan Gratis, Anugerah atau Sekadar Gimmick Semata?
"CKG ini dilayani di 37 provinsi, di 9.001 puskesmas di seluruh Indonesia. Jadi memang ini sudah masif dan saya berharap masyarakat memanfaatkan fasilitas cek kesehatan gratis ini. Kenapa? Karena dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis ini bisa diidentifikasi penyakit agar bisa dicegah," tutur Prof Dante.
Pemeriksaan kesehatan gratis ini juga diharapkan dapat mengurangi beban pelayanan di rumah sakit, khususnya bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Dengan deteksi dini, kita bisa mengurangi antrean pasien dengan kondisi berat di rumah sakit. Ini akan sangat membantu dalam pengelolaan sumber daya kesehatan secara nasional. Kami terus berupaya memperbaiki aspek teknis, seperti sistem pendaftaran, agar masyarakat dapat mengakses layanan ini dengan cepat dan nyaman," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.