Naskah Khutbah Jumat 18 April 2025: Takwa dan Tawakal kepada Allah SWT
Simaklah naskah khutbah Jumat untuk sholat Jumat 18 April 2025 yang memiliki judul Takwa dan Tawakal kepada Allah SWT.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
Dalam Shahih Ibnu Hibban diceritakan bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Apakah aku melepas (tidak mengikat) untaku dan bertawakal kepada Allah?
Maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya:
اِعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ
“Ikatlah dan bertawakkal-lah kepada Allah.” (HR Ibnu Hibban).
Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman meriwayatkan dari pimpinan para shufi, al-Junaid al-Baghdadi ra bahwa ia berkata:
لَيْسَ التَّوَكُّلُ الْكَسْبَ، وَلَا تَرَكَ الْكَسْبِ، التَّوَكُّلُ شَيْءٌ فِي الْقُلُوبِ
“Tawakal bukanlah bekerja atau tidak bekerja, tawakal adalah sesuatu yang adanya di hati.”
Jadi inti dari tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah dan percaya penuh kepada-Nya disertai melakukan sebab, usaha dan ikhtiar. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman mengutip perkataan seorang ulama yang menyatakan:
اكْتَسِبْ ظَاهِرًا وَتَوَكَّلْ بَاطِنًا، فَالْعَبْدُ مَعَ تَكَسُّبِهِ لَا يَكُونُ مُعْتَمِدًا عَلَى تَكَسُّبِهِ وَإِنَّمَا يَكُونُ اعْتِمَادُهُ فِي كِفَايَةِ أَمْرِهِ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Bekerjalah secara lahiriah dan bertawakal-lah kepada Allah secara batin. Seorang hamba meskipun bekerja, ia tidaklah mengandalkan pekerjaannya, akan tetapi dalam hal tercukupinya segala urusan, ia hanya bergantung kepada Allah.”
Hadirin Rohimaknulloh
Di bagian akhir dari ayat tersebut ditegaskan bahwa Allah telah menjadikan ajal bagi tiap-tiap sesuatu.
Allah telah menakdirkan akhir dan ajal setiap sesuatu secara pasti sehingga tidak bisa dipercepat atau diundur.
Seseorang yang mati karena dibunuh, orang yang mati sebab ditabrak mobil dan orang yang mati di atas kasurnya, masing-masing mati sesuai ajalnya, masing-masing meninggal dengan qadla` dan qadar Allah.
Tidak ada seorang pun yang mati sebelum waktu yang telah Allah takdirkan baginya.
Allah Swt berfirman:
فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
“Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun” (QS. al A’raf: 34).
Allah Swt juga berfirman:
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ
Sumber: TribunSolo.com
Qatar Kini Izinkan 10 Layanan Tetap Beroperasi saat Salat Jumat, Apa Saja? |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat, 15 Agustus 2025: Kualitas dan Kuantitas Rezeki Menurut Islam |
![]() |
---|
Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Seruan Ikhlas dan Amal Tersembunyi di Tengah Zaman Pamer Ibadah |
![]() |
---|
Contoh Khutbah Jumat, 8 Agustus 2025: Makna Pepatah Di Mana Bumi Dipijak di Situ Langit Dijunjung |
![]() |
---|
Khutbah Jumat, 8 Agustus 2025: Mempersiapkan Bekal sebelum Kematian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.