Sabtu, 16 Agustus 2025

Pemain Sirkus dan Kehidupannya

Sosok Tony Sumampau, Pemilik Taman Safari yang Bantah Lakukan Eksploitasi ke Pemain Sirkus

Pendiri atau pemilik Taman Safari Indonesia (TSI) Tony Sumampau membantah telah mengeksploitasi dan menyiksa pemain sirkus Oriental Circus Indonesia.

|
Tribunnews/Alfarizy
TONY SUMAMPAU - Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampau, menjawab terkait eksploitasi anak, di Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). Dia menyebut jika tidak ada kekurangan yang diterima para pekerjanya. Pendiri atau pemilik Taman Safari Indonesia (TSI) Tony Sumampau membantah telah mengeksploitasi dan menyiksa pemain sirkus Oriental Circus Indonesia. (Tribunnews/Alfarizy) 

TRIBUNNEWS.COM - Pemilik Taman Safari Indonesia (TSI) Tony Sumampau, membantah terdapat eksploitasi, perbudakan serta penyiksaan pada pemain sirkus di OCI.

Tony pun mengaku akan membawa kasus tuduhan dugaan praktik eksploitasi ke ranah hukum.

Tony menegaskan, proses latihan di sirkus memerlukan kedisiplinan tinggi, hingga bisa saja berujung pada tindakan tegas.

Namun klaim Tony, tindakan tersebut tergolong wajar.

"Kalau dibilang penyiksaan, ya itu membuat sensasi saja. Supaya orang yang dengar jadi kaget, serius gitu ya. Kalau benar-benar seperti itu, ya tidak masuk akal," ujarnya, saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025). 

Lantas berikut ini sosok Tony Sumampau:

Dirinya merupakan Founder Oriental Circus Indonesia (OCI) sekaligus Komisaris Taman Safari Indonesia (TSI).

Mengacu pada laman resmi TSI, Tony mendirikan Taman Safari bersama saudara-saudaranya yakni Jansen Manansang dan Frans Manansang.

Rupanya ketiganya merupakan anak dari seorang pemain sirkus keliling, Hadi Manansang.

Hadi Manansang kerap kali membawa ketiga anaknya tersebut mencari uang lewat sirkus keliling bernama Bintang Akrobat dan Gadis Plastik. 

Perjalanan serta sepak terjang Hadi Manansang dan ketiga anaknyatersebut dituangkan dalam buku berjudul Tiga Macan Safari yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 2 Desember 2019.

Baca juga: Sosok Jansen Manansang, Pemilik Taman Safari Indonesia, Ternyata Anak Pemain Sirkus Keliling

Termasuk perjalanan membangun Taman Safari Indonesia.

Rupanya latar belakang tersebut menjadi 'bekal' mereka dalam membangun Taman Safari juga Oriental Circus Indonesia hingga sebesar saat ini.

Sementara itu Tony masuk dalam kepengurusan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI), periode 2023 - 2028.

Dirinya duduk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKBSI.

Pengakuan Eks Pemain Sirkus Taman Safari

Salah satu mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia menangis menceritakan dugaan penyiksaan yang dialaminya.

Vivi mengaku sudah sejak kecil berada dan dipekerjakan di sirkus tersebut.

Bahkan, dirinya tidak mengetahui identitas asli serta orang tuanya.

"Saya nggak tau orang tua. Saya kan dari kecil sudah diambil sama yang punya oriental circus itu," katanya, dikutip dari kanal YouTube Forum Keadilan TV, Kamis (17/4/2025).

Vivi melanjutkan ceritanya, selama bekerja sebagai pemain sirkus, ia tinggal di rumah milik Frans Manansang, keluarga pendiri Taman Safari Indonesia.

Vivi mengaku kerap mendapatkan penyiksaan hingga membuat dirinya nekat kabur, juga dipaksa latihan saat teman-temannya istirahat tidur.

"Disuruh latihan, dipukuli gitu. Saya tidak tahan. Jam satu malam nekat kabur," tambahnya.

Vivi ketika itu menembus gelapnya hutan untuk bisa kabur dari rumah Frans.

Ia baru bisa keluar hutan saat waktu memasuki salat Subuh.

"Ada yang nolongin karena ada yang kenal saya. Orang itu kerja di restoran Taman Safari," urai Vivi.

Singkat cerita, Vivi selama tiga hari tinggal sementara di rumah orang tersebut.

Ia kala itu berpikiran tidak bisa tinggal terus di lokasi tersebut.

Vivi takut jika keberadaannya diketahui dan ditangkap kembali.

Saat hendak keluar rumah, sudah ada sekuriti Taman Safari yang siap mengamankan dia.

"Saya dibawa ikut pulang. Pas sampai pos sekuriti. Tidak lama saya dijemput Pak Frans bersama istrinya."

"Di jalan saya sudah dipukul, ditampar oleh Pak Frans. Saya sudah gemetaran," kata Vivi.

Vivi mengaku sampai di rumah, ia diseret dari dalam mobil oleh Frans untuk dibawa ke kantor.

Frans kemudian mengambil alat setrum untuk melukai Vivi.

"Terus saya disetrumin badan saya badan. Saya disetrum sampai ke dia nyodok-nyodok ke alat kemaluan saya," katanya, sambil meneteskan air mata.

Vivi melanjutkan, penyiksaan yang ia terima tidak berhenti di situ.

Ia lalu dipukuli hingga sempat dipasung selama dua minggu lamanya.

Singkat cerita, Vivi dilepas dan kembali menjadi pemain sirkus.

Vivi yang tidak tahan dengan kondisinya memutuskan kabur untuk kedua kalinya.

Ia meminta bantuan guru silatnya yang kebetulan juga bekerja di Taman Safari

Vivi kemudian dibawa ke Semarang dan menikah dengan guru silatnya.

Upaya Hukum

Tony Sumampau, akan melakukan upaya hukum atas tudingan eksploitasi dan pemerasan yang dilayangkan terhadap pihaknya. 

Tony menegaskan, pihaknya justru mencium adanya provokator yang diduga sengaja menggiring mantan pemain sirkus untuk membuat narasi negatif. 

"Ya, di belakang semua ini memang ada sosok provokator yang memprovokasi mereka. Kita sudah tahu siapa, karena sebelumnya juga dia sempat minta sesuatu kepada kami," ujar Tony, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025). 

Tony menyebut, pihaknya tidak berniat memperkarakan para mantan pemain sirkus, yang disebutnya sudah seperti anak sendiri. 

Namun, berbeda dengan "aktor" yang berada di balik tuduhan tersebut. 

"Kalau anak-anak, ya kasihan. Tapi, kalau provokatornya, itu lain cerita. Kita sedang mengupayakan langkah hukum terhadap pihak yang memanfaatkan mereka," kata Tony. 

Menurut Tony, pihaknya telah mengantongi bukti-bukti terkait dugaan adanya upaya pemerasan yang sempat menuntut angka hingga lebih dari Rp 3,1 miliar.

Namun, Tony menegaskan bahwa dari awal pihaknya memilih diam agar tidak melukai perasaan mantan anak didiknya. 

"Kita memang tidak merespons, karena mau lihat siapa dalangnya. Anak-anak itu hanya ‘alat’. Kita enggak mau cederai mereka. Tapi, siapa yang ada di belakang ini, ya itu yang jadi perhatian kami," ungkap Tony. 

Tony mengaku, sebagian bukti sudah dikantongi, meskipun dengan beberapa korban ia belum sempat bertemu langsung. 

"Sebagian bukti sudah ada. Kalau mereka (anak-anak) yang kemarin itu, saya belum pernah ketemu lagi. Mungkin karena merasa malu setelah ramai bicara seperti ini," ujar dia. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Klarifikasi Lengkap Pendiri Taman Safari, Sebut Pengakuan Mantan Pemain Sirkus Disiksa Cuma Bualan

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati//Endra Kurniawan) (TribunJakarta.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan