2 Menteri Prabowo Panggil Jokowi Bos, Pengamat Ingatkan soal 'Penumpang Gelap'
Pengamat politik mengingatkan Presiden Prabowo Subianto perihal 'penumpang gelap' di tengah isu matahari kembar yang menyoroti Jokowi.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Research Center and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan Presiden Prabowo Subianto perihal 'penumpang gelap' di tengah isu matahari kembar.
Diketahui, isu matahari kembar mengarah pada Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai masih memiliki pengaruh.
Apalagi, dua menteri Prabowo menyebut Jokowi sebagai bosnya.
Meski begitu, Prabowo disebut tidak terganggu terkait kunjungan sejumlah anggota kabinetnya ke kediaman Jokowi.
"Saya sudah mengatakan, Prabowo enggak terganggu ya enggak ada masalah. Khawatirnya, nanti ketika gejolak yang kita enggak bisa prediksi ke depan karena banyaknya penumpang gelap," ungkap Pangi dalam talkshow Overview Tribunnews, Rabu (23/4/2025).
Pangi menyebut, Prabowo semestinya memiliki legitimasi yang kuat dari rakyat sebagai presiden terpilih yang benar-benar menjalankan pemerintahan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan secara efektif.
"Dan bagaimana loyalitas, solidaritas, dukungan yang kuat dari partai pendukung, kemudian dari menteri-menteri yang ditunjuk sama beliau kemudian tidak mengkhianati beliau. Itu saja," ujar Pangi.
Selain itu, Pangi menyebut Prabowo pernah mengatakan bahwa dirinya kerap mendapat pengkhianatan.
"Nah, mudah-mudahan kali ini enggak ada hal itu. Kalau Pak Prabowo enggak terganggu ya enggak ada masalah. Kita juga cuma mengingatkan supaya omongan menteri itu tolong dijaga dengan baik," ujarnya.
Menurut Pangi, tingkat kenyamanan alias level of confidence Prabowo terhadap Jokowi masih tinggi.
Hal itu terlihat dari keputusan Prabowo mengajak Jokowi untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan.
Baca juga: Prabowo Tunjuk Jokowi ke Pemakaman Paus Fransiskus, Ma’ruf Amin: Hak Presiden, Bagus-Bagus Saja
"Artinya Pak Jokowi masih dipercaya Pak Prabowo, ya memang antara presiden enggak boleh diputus silaturahmi, harus saling mendukung, harus ada soliditas yang kuat untuk menyukseskan pemerintahan," ujarnya.
Terkait kekhawatiran adanya pembantu presiden yang tidak tegak lurus satu komando, setidaknya menurut Pangi sudah diingatkan.
"Ya, kalau mereka punya loyalitas ganda, ada garis partai dia dia loyal kepada ketua umumnya."
"Tapi kesetiaannya kepada presiden itu dimulai ketika dia diangkat menjadi menteri, tidak boleh lagi ada standar loyalitas ganda, tapi tunggal. Tegak lurus garisnya komando," pungkas Pangi.
Sumber: TribunSolo.com
Prabowo Soroti Efisiensi Anggaran: Yang Penting Kerja, Bukan Kunjungannya |
![]() |
---|
Kubu Roy Suryo Minta Silfester Matutina Segera Dieksekusi: Hukum Tak Boleh Kalah |
![]() |
---|
Prabowo Tegaskan Efisiensi Anggaran Bukan Berarti Potong Transfer Daerah |
![]() |
---|
Prabowo Akui Malu Eks Wamenaker Noel Jadi Tersangka Kasus Pemerasan: Mungkin Dia Khilaf |
![]() |
---|
Ahli Hukum Pidana Sebut Publik Berhak Tahu Dokumen Asli Ijazah Jokowi: Ini Bukan Rahasia Pribadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.