Korupsi di PT Timah
Sosok Suparta, Terdakwa Korupsi Timah Rp 300 Triliun yang Meninggal di RSUD, Teman Harvey Moeis
Suparta, terdakwa kasus tata niaga komoditas timah yang merugikan negara Rp 300 triliun meninggal dunia di RSUD Cibinong Bogor, Senin (28/4/2025).
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suparta, terdakwa kasus tata niaga komoditas timah yang merugikan negara Rp 300 triliun meninggal dunia di RSUD Cibinong Bogor, Senin (28/4/2025) sekitar pukul 18.05 WIB.
Belum diketahui pasti penyebab Suparta meninggal dunia.
"Penyebab meninggalnya belum ada info," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar kepada wartawan, Senin malam.
Tak banyak informasi soal Suparta, termasuk di Bangka Belitung, tempat dirinya mendirikan perusahaan smelter PT Refined Bangka Tin (RBT).
Namun, begitu dalam kasus mega korupsi yang ditangani Kejaksaan Agung tersebut, Suparta didakwa menerima uang hasil korupsi timah senilai Rp 4,5 triliun.
Baca juga: BREAKING NEWS: Suparta, Terdakwa Kasus Korupsi Timah Rp 300 Triliun Meninggal Dunia
Sosok Suparta
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Bangkapos.com, Suparta tidak familiar di masyarakat Bangka Belitung.
Tetapi nama Suparta lebih banyak dikenal di kalangan sesama pebisnis tambang timah.
Namanya mencuat dan baru diketahui setelah Kejaksaan Agung mengusut kasus korupsi Timah yang menyeret Suparta.
Baca juga: Putusan Banding Kasus Timah, Bos Smelter Suparta Divonis 19 Tahun Penjara dan Denda Rp 4,5 Triliun
Suparta diketahui menjabat sebagai Direktur PT Refined Bangka Tin (RBT).
Suparta merupakan pemegang saham utama PT RBT dengan total kepemilikan saham 73 persen.
Suparta memiliki saham 73 persen di smelter yang berlokasi di Sungailiat, Kabupaten Bangka Tersebut.
Suparta melalui PT RBT disebut menerima aliran dana korupsi senilai Rp 4,5 triliun.
Angka tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan terdakwa lainnya.
Berteman Dengan Harvey Moeis
Selain itu, Suparta dikenal berteman sejak lama dengan suami Sandra Dewi, Harvey Moeis yang sebelumnya sama-sama aktif di bisnis batubara sejak kurun 2012-2013.
Hingga pada 2016, Suparta pun bercerita kepada Harvey Moeis bahwa ia telah mengambil alih perusahaan timah di Babel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.