Selasa, 26 Agustus 2025

Alasan Hasan Nasbi Mundur sebagai Kepala PCO: Ada Masalah yang Tidak Bisa Ditangani

Hasan Nasbi membeberkan alasan dirinya mundur sebagai Kepala PCO. Dia hanya mengatakan ada masalah yang tidak bisa dia tangani.

TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
HASAN NASBI MUNDUR - Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Dalam wawancara tersebut, Hasan Nasbi banyak membahas tentang kinerja Kabinet Merah-Putih selama 100 hari terkini. Hasan Nasbi mengumumkan mundur dari jabatannya sebagai Kepala PCO per 21 April 2025 lalu. Dia mengungkapkan alasannya mundur karena ada masalah yang tidak bisa ditanganinya. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM - Hasan Nasbi mengumumkan telah mundur sebagai Kepala Komunikasi Kantor Kepresidenan (PCO) pada Selasa (29/4/2025).

Kabar ini diketahui lewat unggahan dirinya di akun Instagram @totalpolitik pada hari ini.

Dalam video tersebut, Hasan memperlihatkan aktivitas terakhirnya sebagai juru bicara Presiden Prabowo Subianto yang dilakukannya pada Senin (21/4/2025) lalu.

"Teman-teman semua, hari Senin tanggal 21 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan."

"Itu sebabnya hari itu diabadikan. Saya meminta adik-adik dari Total Politik untuk mendokumentasikan aktivitas terakhir saya," katanya dalam video tersebut.

Dia juga membeberkan alasan mundurnya sebagai Kepala PCO. Ia mengatakan dirinya sudah mengungkapkan alasannya mundur di beberapa siniar atau podcast, yaitu ada pekerjaan atau masalah yang tidak bisa ditangani olehnya.

Namun, Hasan tidak menjelaskan secara detil pekerjaan atau masalah yang tidak bisa ditangani tersebut.

"Sudah pernah saya sampaikan kepada khalayak dalam beberapa tayangan podcast kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh."

"Kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," katanya.

Baca juga: Mundur dari Kepala CPO, Hasan Nasbi Minta Maaf ke Prabowo: Saatnya Saya Menepi

Hasan juga mengatakan surat pengunduran dirinya sebagai Kepala PCO sudah diserahkan ke Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.

"Surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," jelasnya.

Hasan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan kepercayaan kepadanya sebagai Kepala PCO di Kabinet Merah Putih.

Dia mengungkapkan kesempatan yang diberikan Prabowo kepadanya adalah suatu kehormatan dan kebanggaan baginya.

"Tapi saya harus juga meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada Presiden masih jauh dari yang beliau harapkan dan teman-teman," katanya.

Kendati demikian, Hasan mengatakan jika pemerintah masih membutuhkan dirinya untuk proses transisi di Kantor PCO, maka ia mengaku siap.

Sempat Bantah Mundur

Sebelumnya, Hasan sempat membantah kabar pengunduran dirinya pada Rabu (16/4/2025) atau lima hari sebelum dia benar-benar menyatakan mundur.

Ketika itu, dia masih menandatangani surat tugas untuk tim PCO agar belajar ke Kantor Komunikasi Prime Minister Office Australia.

"Saya barusan tanda tangan untuk penugasan buat belajar ke kantor komunikasi di Prime Minister Office Australia," jelasnya.

Senada dengan Hasan, kabar ini pun sempat dibantah oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya.

Dia mengatakan baru selesai rapat bersama Hasan saat itu.

"Wah isu dari mana, ini masih ngantor seperti biasa. Baru aja selesai rapat bareng," kata Teddy kepada wartawan, Rabu (16/4/2025) lalu.

Prabowo Sempat Akui Komunikasi Pemerintah Buruk

Prabowo pun sempat memberikan pengakuan bahwa komunikasi di pemerintahan yang dipimpinnya memang buruk.

Hal ini disampaikan Prabowo saat diwawancarai enam pemimpin redaksi (pemred) media nasional di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Ketika itu, dirinya ditanya terkait pernyataan Hasan yang meminta wartawan Tempo, Francisca Christi, agar memakan dan memasak kepala babi yang dikirimkan ke Kantor Tempo pada 20 Maret 2025 lalu.

Pernyataan Hasan itu pun memunculkan kritik dari publik lantaran dianggap tidak simpati dan empati atas teror yang menimpa Tempo.

Terkait hal ini, Prabowo pun mengakui bahwa pernyataan Hasan tersebut adalah salah.

Menurutnya ada kemungkinan Hasan Nasbi telah menyesali apa yang sudah disampaikannya.

"Tapi, bener itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal," kata Prabowo.

Prabowo menilai kesalahan Hasan Nasbi disebabkan karena ia baru berkecimpung di pemerintahan.

Sehingga, orang-orang baru di pemerintahan belum beradaptasi ihwal bagaimana merespons sesuatu yang disorot masyarakat.

"Banyak yang baru. Jadi, mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan. Saya belum ketemu sih sebetulnya. Setelah, saya juga kaget," tutur Prabowo.

Sebagai kepala negara, Prabowo mengaku salah jika komunikasi di pemerintahannya masih kurang baik.

Pasalnya, Prabowo mengakui bahwa pemerintahan yang dipimpinnya berorientasi kepada hasil kerja.

"Tapi, bahwa komunikasi kurang baik, itu sebetulnya saya anggap itu saya yang bersalah. Karena fokus kita deliver. Kerja, rakyat nunggu keputusan," ujarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan