Senin, 18 Agustus 2025

8 Ribu Umat Buddha Hadiri Gema Waisak Pindapata 2025, Menag Ajak Rawat Persaudaraan dan Toleransi

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha untuk terus memelihara persaudaraan dan memperkuat tolerasi

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Handout
WAISAK 2025 - Menteri Agama, Nasaruddin Umar; Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung; Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, serta beberapa anggota DPRD DKI Jakarta, menghadiri Gema Waisak Pindapata Nasional 2569 BE/2025 M di Jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/5/2025). Menteri Nasaruddin dalam sambutannya mengajak umat Buddha untuk terus memelihara persaudaraan dan toleransi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAMenteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Buddha untuk terus memelihara persaudaraan dan memperkuat tolerasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal itu disampaikan Menteri Agama saat menghadiri acara Gema Waisak Pindapata Nasional dalam rangkaian peringatan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE/2025, di Jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu pagi (4/5/2025).

Sekitar 8.000 umat Buddha dari berbagai wilayah Jakarta tumpah ruah di Jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu pagi.

 

Mereka berkumpul sejak pagi untuk menyambut Gema Waisak Pindapata Nasional yang digelar oleh Sangha Theravada Indonesia (STI) bersama Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI).

Acara ini melibatkan 52 Bhikkhu Sangha dan didukung 800 panitia dari berbagai elemen Theravada, dengan tema besar “Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa.”

Hadir dalam kegiatan tersebut, Menteri Agama, Nasaruddin Umar; Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung; Anggota DPRD Fraksi Partai Kebangkitan Bangsan (PKB), Heri Kustanto dan Ketua Pelaksana acara sekaligus anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu; serta dan Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin.

Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya, menyerukan umat Buddha menjadikan ajaran Buddha sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di alam terbuka dapat merasakan energi batin yang baik. Untuk itu saya memberikan apresiasi dan penghargaan atas kegiatan ini,” ujar Nasaruddin.

“Terus pelihara persaudaraan berbangsa dan bernegara dan perkuat toleransi serta terapkan damai dan sejahtera dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.

Perayaan Gema Waisak Jadi Simbol Toleransi dan Keharmonisan

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turut mengapresiasi gelaran Gema Waisak sebagai potret nyata kerukunan antarumat beragama di Ibu Kota.

“Atas kegiatan ini saya yakin akan membawa dampak yang sangat positif bagi kehidupan ketenteraman kehidupan keagamaan di Jakarta. Ini adalah cerminan kerukunan yang harus kita jaga bersama-sama,” tegasnya.

Perayaan akbar ini merupakan kolaborasi antara Sangha Theravada Indonesia (STI) dan unsur Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI), seperti ASTINDA, MAGABUDHI, WANDANI, dan PATRIA.

Melibatkan 52 Bhikkhu Sangha serta 800 panitia, acara ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan momentum strategis menyebarkan nilai-nilai kebajikan lintas generasi.

Tema “Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa” Gaungkan Aksi Nyata

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan