Ibadah Haji 2025
Kepuasan Jemaah 88,46 Persen Warisan Terbaik dari Kemenag, Kementerian Haji Diharap di Atas 90
Menag berharap penyelenggaraan ibadah haji yang akan dikelola Kementerian Haji dan Umrah mampu menembus IKJHI di atas 90 perse
Penulis:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan ibadah haji yang akan dikelola Kementerian Haji dan Umrah mampu menembus Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) di atas 90 persen.
Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) adalah ukuran statistik yang digunakan untuk menilai tingkat kepuasan jemaah haji asal Indonesia terhadap berbagai layanan yang mereka terima selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.
Baca juga: BPKH Salurkan Rp 2,1 Triliun Nilai Manfaat Dana Haji Tahun 2025 untuk 5,4 Juta Jemaah
"Saat ini IKJHI 88,46 poin, mungkin nanti ke depan kita doakan semoga bisa nyeberang di atas angka 90 poin. Inilah harapan kita semuanya," ujar Nasaruddin Umar dalam acara Publikasi Hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji Tahun 1446H/2025 di Grand Platinum Hotel Jakarta, Rabu (9/9/2025) malam.
Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar menyampaikan hasil survei BPS, dimana Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2025 tercatat sebesar 88,46 persen atau kategori sangat memuaskan.

Angka ini meningkat 0,26 poin dibandingkan IKJHI 2024 yang hanya 88,20 persen.
Menag Nasaruddin Umar mengatakan, tahun ini, rilis IKJHI menjadi penanda historis karena merupakan survei terakhir bagi Kementerian Agama dalam kapasitasnya sebagai penyelenggara haji.
Setelah 14 kali survei dilaksanakan sejak 2010, peran penyelenggara haji selanjutnya akan diemban Kementerian Haji dan Umrah.
Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Klaim Kepuasan Jemaah Haji 2025 Naik, Meski Sempat Terkendala Visa
"Kemenag mengakhiri tugas penyelenggaraan haji dengan indeks sangat memuaskan dari jemaah. Angka 88,46 adalah pondasi kuat, warisan terbaik yang kita serahkan untuk terus membangun layanan haji yang lebih baik," kata Menag.
Nasaruddin Umar menuturkan penyelenggaraan haji 2025 menjadi yang pertama kali menerapkan sistem multi syarikah.
Dalam praktiknya, sistem ini menghadirkan sejumlah tantangan, terutama pada layanan akomodasi hotel yang sempat menimbulkan penempatan jemaah terpisah, serta pada layanan konsumsi dan transportasi di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

"Meski demikian, hasil survei BPS menunjukkan indeks layanan akomodasi hotel tetap berada pada kategori Sangat Memuaskan. Sementara itu, layanan konsumsi dan transportasi di Armuzna tercatat dalam kategori Memuaskan," kata Menag.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.