Mutasi TNI
Luhut Pastikan Prabowo Tak Cawe-cawe soal Batalnya Mutasi Letjen Kunto: Tidak Ada Hal yang Aneh
Luhut Binsar memastikan Prabowo Subianto tak ikut campur dalam pembatalan mutasi anak Try Sutrisno, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.com - Batalnya mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo dari jabatannya sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I), menjadi sorotan.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional yang juga Purnawirawan TNI, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan Presiden Prabowo Subianto tak ikut campur dalam batalnya mutasi anak mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno, itu.
Ia mengatakan pembatalan mutasi di tubuh TNI merupakan hal yang wajar terjadi.
Pernyataan ini disampaikan Luhut menanggapi isu yang mengatakan Prabowo menegur langsung Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto terkait mutasi terhadap Kunto, hingga akhirnya dibatalkan.
"Ah, tidak ada gitu-gituan (Prabowo ikut campur). Itu kan (pembatalan mutasi) bisa aja terjadi," kata Luhur di Istana Kepresidenan, Senin (5/5/2025).
"Tidak ada hal yang aneh-aneh kok," imbuh dia.
Baca juga: Soal Usulan Pemakzulan Gibran, Luhut: Ribut-ribut Begitu Kampungan
Lebih lanjut, Luhut mengaku sangat tahu Prabowo tidak ikut campur dalam batalnya mutasi terhadap Kunto.
"Tidak ada (cawe-cawe), saya tahu itu," tegasnya.
DPR Sarankan Panglima TNI Dievaluasi
Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menyarankan agar Jenderal TNI Agus Subiyanto dievaluasi terkait polemik mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Sebab, kata dia, pembatalan mutasi terhadap Kunto dalam waktu singkat, menunjukkan lemahnya kepemimpinan di TNI.
Hasanuddin menekankan, keputusan mutasi terhadap prajurit TNI aktif, seharusnya tidak dipengaruhi tekanan politik ataupun opini publik.
Pasalnya, mutasi dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi.
"TNI adalah alat negara, bukan alat politik," tegas Hasanuddin, Sabtu (3/5/2025).
Ia menilai, polemik mutasi Kunto mengindikasikan ketidakberanian Panglima TNI dalam menolak keputusan yang tidak berdasarkan kepentingan organisasi.
Perubahan keputusan mutasi dalam waktu singkat disebut Hasanuddin memperburuk citra institusi dan berpotensi merusak marwah TNI.
Diketahui, Kunto sempat dimutasi dari Pangkogabwilhan I ke jabatannya semula, yakni Staf Khusus KSAD.
Mutasi itu disebut-sebut berkaitan dengan usulan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden, oleh Forum Purnawirawan TNI.
Ayah Kunto, Try Sutrisno yang juga merupakan Purnawirawan TNI, termasuk yang mengusulkan pemakzulan Gibran.
Namun, tak lama setelahnya, mutasi Kunto dibatalkan dan ia tetap menjabat sebagai Pangkogabwilhan I.
Keputusan ini diduga terjadi setelah tekanan dari kalangan purnawirawan yang menyoroti jabatan Kunto, serta hubungan ayah dan anak dengan Try Sutrisno.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim/Seno Tri)
Sumber: TribunSolo.com
Luhut Binsar Pandjaitan
Prabowo Subianto
Letjen TNI Kunto Arief Wibowo
Try Sutrisno
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
TB Hasanuddin
Mutasi TNI
Pangkogabwilhan I
Mutasi TNI
Letjen TNI Kunto, Putra Try Sutrisno Dimutasi dari Jabatan Pangkogabwilhan: Baru 4 Bulan Menjabat |
---|
Panglima TNI Mutasi 237 Perwira: Letjen Kunto Jadi Staf Khusus KSAD, Laksda Hersan Pangkogabwilhan I |
---|
42 Perwira TNI Dimutasi Pasca Pelantikan Marsekal Tonny, 2 Asisten KSAU & Pangkogabwilhan II Diganti |
---|
Mutasi Terbaru TNI, Brigjen Antoninho Da Silva Jadi Danrem 151/Binaiya, Berikut Sosok & Rekam Jejak |
---|
5 Komandan Sesko TNI dalam 5 Tahun Terakhir, Seluruhnya Perwira AU melalui Jabatan Aspers Panglima |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.