Habib Rizieq: Ormas Jadi Tukang Peras, Bubarkan! Nggak Peduli Pembinanya Siapa
Habib Rizieq menilai pemerintah tidak boleh tebang pilih dalam membubarkan unsur-unsur premanisme berkedok ormas, pemerintah harus ambil sikap tegas
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Febri Prasetyo
Selain itu juga ada Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kejaksaan Agung, TNI, dan Polri, Kantor Staf Kepresidenan, Kantor Komunikasi Kepresidenan, BIN, serta BSSN.
Menko Polkam Budi Gunawan mengatakan pemerintah berkomitmen membuat Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
"Hal ini dilakukan untuk mewujudkan stabilitas keamanan, kepastian hukum guna menjamin jalannya investasi dan usaha sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa negara tidak akan tinggal diam terhadap berbagai bentuk tindakan yang mengancam ketertiban umum dan kestabilan sosial," kata Budi Gunawan dalam keterangan tertulis yang terkonfirmasi pada Selasa (6/5/2025).
Pemerintah tidak akan ragu-ragu dalam menindak tegas segala bentuk premanisme dan aktivitas ormas yang meresahkan masyarakat.
Terutama yang berpotensi mengganggu jalannya investasi maupun kegiatan usaha.
"Langkah ini sejalan dengan agenda strategis nasional dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, baik domestik maupun asing, sebagai bagian dari percepatan pertumbuhan ekonomi nasional," ungkap Budi Gunawan.
Duduk Perkara Polemik Ormas
Sebelumnya, polemik pembubaran ormas ini muncul setelah purnawirawan Jenderal TNI Bintang Tiga yang juga mantan Gubernur Jakarta (1997-2007), Sutiyoso, menyatakan diri mendukung dilakukannya revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas).
Wacaran UU Ormas itu pertama kali disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Sutiyoso juga meminta agar pemerintah mengevaluasi pakaian ormas bertopi baret merah yang menurutnya kurang pas.
Pernyataan Sutiyoso ini mengundang amarah Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Hercules.
Hercules yang naik pitam, lalu menghina Sutiyoso dengan sebutan" bau tanah".
Ia lantas mendapatkan banyak hujatan, termasuk mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Hercules dianggap tidak sopan dan tidak tahu bagaimana cara menghargai orang, terutama kepada seorang purnawirawan Jenderal TNI Bintang Tiga.
Gatot Nurmantyo pun mengatakan bahwa Hercules memang seperti preman yang tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik di hadapan orang.
Hinaan yang dilontarkan Hercules pun berujung permintaan maaf.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.