Selasa, 26 Agustus 2025

Pemilihan Paus Baru

Kardinal Suharyo, Figur Penuntun Moral Masyarakat, Disapa Warga, Diserbu Wartawan di Vatikan  

Wartawan senior Dar Edi Yoga menyebut Kardinal Suharyo sebagai sosok yang menyerupai tokoh Semar dalam dunia pewayangan

Instagram @humaskaj
KARDINAL DI VATIKAN - Kardinal Suharyo di Vatikan dengan dikerumuni jurnalis hingga memberi berkat kepada warga. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uskup Agung Jakarta,  Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo tiba di Vatikan untuk mengikuti konklaf yang akan digelar pada 7 Mei 2025.

Kehadiran Kardinal Suharyo terlihat disambut hangat oleh warga sekitar.

Beberapa warga tampak meminta bersalaman dan berbincang dengan Suharyo.

Wartawan senior Dar Edi Yoga menyebut Kardinal Suharyo sebagai sosok yang menyerupai tokoh Semar dalam dunia pewayangan.

Ia melihat Kardinal Suharyo sebagai figur rohani yang sederhana, bijak, dan menjadi penuntun moral di tengah masyarakat.

“Beliau seperti Semar—tenang, tidak menonjol, tapi punya kekuatan besar dalam memberi arah. Sosok yang meneduhkan dan penuh makna,” ujar aktivis Gereja Katolik tersebut dalam perbincangan di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Dar Edi Yoga tak menampik kemungkinan Kardinal Suharyo menjadi Paus.

Baca juga: 10 Kardinal Potensi Jadi Kandidat Terkuat Paus: Ada yang dari Filipina, Kongo, Yerusalem 

“Jika itu terjadi, itu memang kuasa Tuhan melalui Roh Kudus. Bagi kita mungkin tidak mungkin, tapi bagi Allah semuanya mungkin. Tuhan bekerja dengan caranya sendiri,” tuturnya.

Ia juga menyoroti fenomena banyaknya wartawan yang mewawancarai Kardinal Suharyo tanpa diminta.

Menurutnya, hal ini bisa saja merupakan bagian dari karya Roh Kudus agar figur Suharyo semakin dikenal luas.

 “Bisa jadi ini cara Roh Kudus bekerja. Menggerakkan banyak pihak agar sosok beliau dikenal, dihargai, dan didengarkan,” tambah Dar Edi Yoga.

Kardinal Suharyo lahir pada 9 Juli 1950 di Sedayu, Indonesia, dan tumbuh dalam keluarga dengan 10 anak yang memiliki panggilan hidup religius kuat salah satu saudaranya menjadi biarawan. Selain itu, dua saudarinya menjadi biarawati.

Sejak 11 tahun, Suharyo sudah menempuh pendidikan seminari kecil dan melanjutkan studi filsafat serta teologi. Ia meraih lisensiat dan doktoralnya dari Universitas Urbaniana di Roma masing-masing pada 1979 dan 1981.

Ia menjadi salah satu elektor dari 135 uskup yang telah memenuhi syarat mengikuti pemilihan Paus baru pada Rabu, 7 Mei 2025.

Disapa Warga, Diserbu Wartawan

Dalam perjalanannya di kawasan suci Vatikan, terdapat beberapa momen tertangkap kamera dan terekam video memperlihatkan kegiatan Kardinal Suharyo.

Termasuk dikerumuni jurnalis setempat, memberkati pria lanjut usia hingga bersedia menuruti permintaan warga agar memberkati rosario.

Kardinal Suharyo juga menyempatkan diri mengunjungi sebuah monumen berupa patung imigran.

Monumen tersebut berada di Piazza St Petrus, simbol toleransi era Paus Fransiskus yang menaruh perhatian terhadap para imigran.

Sementara, Proses pemilihan paus baru atau konklaf akan dilakukan mulai hari ini, Kamis, (7/5/2025).

Konklaf akan berlangsung di Kapel Sistina Vatikan, berjalan dalam prosesi rahasia, lokasi juga akan ditutup untuk pengunjung selama hari-hari.

Konklaf untuk memilih Paus ke-267 akan ini dilakukan usai berakhirnya Misa Novemdiales untuk berdoa bagi ketenangan abadi mendiang Paus Fransiskus, mengutip Vatikan News.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan