Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Sosok Eri Dwi Priambodo, Prajurit TNI AD Tewas dalam Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut
Sosok Kopda Eri Dwi Priambodo, prajurit TNI yang tewas dalam ledakan pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi Priambodo menjadi satu dari empat prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tewas saat bertugas dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).
Ledakan terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut yang mengakibatkan 13 orang tewas, termasuk sembilan warga sipil.
Selain Kopda Eri Dwi Priambodo, tiga prajurit lain yang gugur dalam insiden ledakan di Garut ialah Kolonel Antonius Hirmawan, Mayor Anda Rohanda, dan Pratu Afrio Setiawan.
Mereka gugur di lokasi pemusnahan amunisi kedaluwarsa yang terletak ada di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut.
Sosok Eri Dwi Priambodo

Eri Dwi Priambodo merupakan prajurit TNI Angkatan Darat berpangkat Kopda.
Eri Dwi Priambodo bertugas di Gudang Pusat Amunisi III (Gupusmu III).
Gupusmu III merupakan satuan di bawah Pusat Peralatan Angkatan Darat (Puspalad) TNI AD.
Satuan ini bertugas menyimpan, merawat, dan memusnahkan amunisi militer yang tidak layak pakai alias kedaluwarsa.
Selain berkaitan amunisi, Gupusmu III juga bertugas mengelola materiil peralatan seperti kendaraan dan senjata agar selalu dalam kondisi siap pakai guna menunjang kesiapan satuan jajaran TNI AD dalam melaksanakan tugas pokoknya.
Eri Dwi Priambodo dan Afrio Setiawan merupakan anggota Gupusmu III.
Baca juga: Warga Sudah Diperingatkan, Tapi Berbondong-bondong Mendekati Lokasi Peledakan Amunisi Naik Motor
Sementara dua lainnya, Kolonel Antonius Hirmawan menjabat Kepala Gupusmu III dan Mayor Anda Rohanda menjabat Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gupusmu III.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan keempat prajurit yang tewas dalam insiden tersebut adalah prajurit-prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi.
Kronologi Ledakan di Garut
Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan, pada Senin 12 Mei 2025 Pukul 09.30 WIB telah dilaksanakan kegiatan pemusnahan amunisi afkir tidak layak pakai inventaris TNI Angkatan Darat di lokasi peletakan Desa Sagara Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.
Pemusnahan tersebut, dilaksanakan oleh Jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.
Pada awal kegiatan, kata Wahyu, secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personil maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman.
Selanjutnya, ungkap Wahyu, tim penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan.
Setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan dan setelah dinyatakan aman kemudian dilakukan peledakan di dua sumur yang ditempati oleh amunisi afkir tersebut untuk dihancurkan.

Peledakan di dua sumur tersebut, jelas Wahyu, berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman.
Sedangkan di luar dua sumur tersebut, disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya, termasuk sisa detonator yang ada berkaitan amunisi afkir tersebut.
"Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut setara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," jelas Wahyu saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (12/5/2025).
"Penyebab dari kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh Tim TNI Angkatan Darat, termasuk terkait dengan korban sipil," ungkap dia.
"Karena perlu kami sampaikan juga pada kesempatan ini bahwa lahan yang digunakan untuk penghancuran amunisi afkir tersebut adalah lahan milik BKSDA Kabupaten Garut yang sudah rutin digunakan untuk memusnahkan amunisi afkir dan lokasinya jauh dari pemukiman warga," kata Wahyu.
Dia juga mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah tersebut.
Selain itu, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan para korban dan keluarga korban yang ditinggalkan.
"Kami juga berduka cita atas meninggalnya korban masyarakat sipil. Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan para korban dan semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," jelas Wahyu.
"Kami akan melaksanakan investigasi secara menyeluruh terkait dengan kejadian ini dan akan kami sampaikan informasi selanjutnya berkaitan dengan perkembangan dari penyelidikan atau investigasi yang dilaksanakan," pungkas dia.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Gita Irawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.