Ijazah Jokowi
Beda Reaksi Soal Polemik Keaslian Ijazah Jokowi: Prabowo Guyon, Megawati Blak-blakan Minta Tunjukkan
Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Prabowo Subianto memiliki reaksi berbeda soal polemik keaslian ijazah milik eks Presiden RI Jokowi.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Prabowo Subianto memiliki reaksi berbeda soal polemik keaslian ijazah milik Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi),
Sebagai informasi, polemik tudingan ijazah palsu yang menerpa Jokowi saat ini masih terus berlanjut.
Kasus dugaan ijazah palsu ini sudah berlangsung selama dua tahun, dan tiga kali digugat ke pengadilan.
Namun, ketiga gugatan tersebut kesemuanya dimenangkan Jokowi.
Kini, setelah polemik ijazah Jokowi kembali ramai belakangan ini, baik Megawati dan Prabowo sudah memberikan tanggapannya.
Tanggapan Prabowo
Prabowo Subianto mengaku heran mengapa ijazah Jokowi dipersoalkan. Bahkan, dia melontarkan candaan bahwa bisa jadi suatu saat ada pihak-pihak yang mempertanyakan ijazah miliknya.
"Masalah ijazah dipersoalkan, nanti ijazah saya ditanya-tanya, iya kan? Wartawan banyak ya," kata Prabowo.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam pidato pengantar sidang kabinet paripurna yang digelar di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Menariknya lagi, pernyataan Prabowo tersebut disampaikan di hadapan Wakil Presiden RI sekaligus anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran pun terlihat menampilkan muka serius dan menulis catatan saat mendengarnya.
Baca juga: Reaksi Jokowi tentang 4 Polemik Soal Dirinya, Mulai dari Ijazah, Meme, hingga Sebutan Prabowo Boneka
Tanggapan Megawati
Berbeda dengan Prabowo yang melontarkan guyonan soal ijazah Jokowi, Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati justru lebih blak-blakan.
Menurut Presiden RI ke-5 itu, persoalan ijazah tersebut tak perlu diperpanjang. Jika memang ada, lebih baik ditunjukkan kepada publik.
Hal itu dikatakan Megawati dalam acara peluncuran buku Bambang Kesowo bersama BRIN pada Rabu (14/5/2025).
"Ya orang banyak toh, sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener apa nggak. Lah kok susah amat ya, kan kalau ada ijazah ya udah, kasih aja 'Ini ijazah saya' gitu loh," ujar Megawati, sebagaimana dilansir tayangan KompasTV.

UGM Pastikan Ijazah dan Skripsi Jokowi Asli
Sementara itu, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah memberikan penegasan, bahwa ijazah dan skripsi Jokowi adalah asli.
Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta.
"Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli," ujar Sigit, dikutip dari laman resmi UGM.
Tim Kuasa Hukum Jokowi: Siapa yang Menuduh, Dialah yang Membuktikan
Adapun Tim Kuasa Hukum Jokowi telah menantang pihak-pihak yang menyebarkan berita terkait ijazah palsu Jokowi untuk membuktikan pernyataannya.
Sebab, menurut mereka, berita itu bohong (hoaks) dan ijazah universitas eks Gubernur DKI Jakarta tersebut ada dan asli.
Namun, berdasarkan asas hukum, beban pembuktian ada pada yang menampilkan maupun menggugat.
"Kami sampaikan dengan tegas tuduhan-tuduhan mengenai ijazah palsu Bapak Joko Widodo adalah tidak benar dan itu sangat menyesatkan. Ayo kita putar, kembali kepada asas-asas hukum itu bahwa siapapun yang mendalilkan, siapapun yang menuduh, dialah yang membuktikan," kata kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025), dilansir Kompas.com.
Prabowo Didesak Bentuk Tim Pencari Fakta Ijazah Jokowi
Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Habil Marati mendesak Prabowo untuk membentuk tim pencari fakta guna mengungkap kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Habil menilai saat ini adalah momen yang bagus bagi Jokowi memberikan pembuktian dalam kasus dugaan ijazah palsu palsu.
“Mestinya momentum ini bukan menjadi momentum saling adu-mengadu, tapi saling membuktikan mana yang ilmiah, karena ijazah palsu ini hanya bisa dibuktikan secara ilmiah, tidak bisa dibuktikan secara politik dan hukum,” kata Habil dalam video yang tayang di kanal YouTube Refly Harun, Kamis, (8/5/2025).
Menurut Habil, Prabowo seharusnya membentuk tribunal atau pengadilan demi independensi agar tidak ada yang dirugikan.
“Jadi, kalau Bareskrim secara scientific (ilmiah) masuk ke laboratorium dia, tidak ada orang independen yang menyaksikan, ini juga akan menjadi keraguan bagi masyarakat.”
Dia mendorong Prabowo agar mengakhiri kasus gugatan ijazah palsu karena dinilai mengganggu program-program pemerintahan Prabowo.
Oleh karena itu, menurut Habil, Prabowo harus turun tangan dengan membentuk tim pencari fakta.
“Tim pencari fakta itu berisi polisi, pihak Jokowi, pihak pengadu, pihak Roy Suryo, pihak lain-lain, jadi nanti kelihatan mana yang benar-benar scientific. Sekali lagi saya katakan bahwa ini hanya bisa diselesaikan secara scientific, tidak bisa secara spekulatif," paparnya.
Habil kemudian ditanya tentang alasan Jokowi hanya bersedia menunjukkan ijazahnya kepada awak media, tidak kepada masyarakat umum.
Dia mengatakan Jokowi berlindung pada hak asasi manusia.
“Bahwa sebagai personal, dia (Jokowi) punyak hak untuk menunjukkan atau tidak menunjukkan kepada siapa pun," jelasnya.
Namun, jika pengadilan memerintahkan Jokowi menunjukkan ijazahnya, Jokowi wajib menunjukkannya karena semua warga negara memiliki kedudukan yang sama dalam hukum.
(Tribunnews.com/Rizki A./Febri Prasetyo/Galuh Widya Wardani) (Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.