Sabtu, 27 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Pangkogabwilhan III Pastikan Distrik Sugapa Kondusif Pasca Kontak Tembak yang Tewaskan 18 Orang OPM

Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi memastikan kondusivitas keamanan masyarakat di 6 desa Distrik Sugapa

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Tribun-Papua.com/Istimewa
ILUSTRASI KKB PAPUA - 18 anggota OPM dilaporkan tewas setelah terlibat baku tembak dengan anggota TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Selasa (15/5/2025). Namun, ada korban luka bocah usia 6 tahun akibat terkena serpihan peluru di bagian telinga. Namun, saat ini, bocah tersebut sudah dirawat di RSUD Kabupaten Mimika. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi memastikan kondusivitas keamanan masyarakat di 6 desa Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pasca-peristiwa kontak tembak antara TNI dengan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Rabu (14/5/2025). 

“Insya Allah wilayah khususnya masyarakat di Desa Bambu Kuning, Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba di Distrik Sugapa Papua Tengah, aman,” kata Bambang kepada wartawan, Kamis (15/5/2025).

Diketahui TNI menggelar operasi penindakan terhadap kelompok OPM pada Rabu kemarin.

 

Operasi ini dipicu ketika pasukan TNI masuk ke Desa Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba dalam rangka misi damai untuk edukasi kesehatan kepada masyarakat setempat.

Dalam misi damai itu TNI juga menyosialisasikan rencana pembangunan jalan ke Hitadipa agar tersambung dengan desa lainnya, demi mempercepat tumbuh kembang sosial ekomomi masyarakat di Kabupaten Intan Jaya Papua Tengah.

Namun kedatangan TNI diprovokasi oleh kelompok OPM pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya dan Josua Waker. Mereka menyebut kedatangan TNI bisa mengancam nyawa masyarakat. 

Lantaran provokasinya gagal mempengaruhi masyarakat setempat, OPM menjadikan warga sebagai tameng hidup saat berhadapan dengan TNI. 

“Kami bersyukur, masyarakat tidak terpengaruh fitnah yang disebar OPM pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker, yang menyebut kedatangan TNI dapat mengancam nyawa masyarakat,” kata Bambang.

Kemudian terjadi kontak tembak antara kelompok separatis OPM dengan pasukan TNI. Sebanyak 18 anggota OPM berhasil ditembak mati.

Bambang memastikan tidak ada satupun masyarakat yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Upaya pemulihan kondusivitas dilakukan TNI secara terukur dan profesional. 

Dari tangan OPM yang tumbang, TNI mengamankan 1 senjata organik AK-47, puluhan butir peluru berbagai kaliber, busur, anak panah, alat komunikasi dan Bendera Bintang Kejora.

“Dari tangan OPM, kita amankan  satu senjata organik AK-47 dan sepucuk senjata rakitan, puluhan butir munisi berbagai kaliber, busur dan anak panah, Bendera Bintang Kejora serta alat komunikasi,” ungkap Bambang.

Bambang menegaskan, upaya penindakan terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) bukan hanya demi keamanan, tapi juga juga bentuk perlindungan terhadap hak-hak dasar warga untuk hidup damai dan sejahtera di tanah kelahirannya.

Sementara itu, Kepala Suku Desa Sugapa Lama, Melianus Wandegau menyatakan masyarakat tidak mempan dengan fitnah dan manipulasi OPM yang menarasikan kehadiran TNI sebagai ancaman. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan