Sekolah Garuda Dibangun di Daerah Paling Membutuhkan, Soe NTT Dipilih Langsung Prabowo
Stella Christie memastikan pembangunan Sekolah Garuda akan diarahkan ke daerah-daerah paling membutuhkan, berdasarkan pemetaan sumber daya manusia.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek), Prof Stella Christie, memastikan pembangunan Sekolah Garuda akan diarahkan ke daerah-daerah yang paling membutuhkan, berdasarkan pemetaan sumber daya manusia dan potensi lokal.
Prof Stella menegaskan langkah ini merupakan strategi pendidikan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun ekosistem sains dan teknologi secara menyeluruh, termasuk untuk menyiapkan generasi menuju perguruan tinggi.
“Untuk sekolah Garuda baru, tentu saja kita pertama-tama melihat dari daerah-daerah, kita petakan daerah-daerah mana yang dari sumber daya manusianya itu masih sungguh membutuhkan sekolah-sekolah untuk dibangun di sana,” ujar Prof Stella saat ditemui di Kantornya, Sabtu (17/5/2025).
Satu lokasi yang sudah ditetapkan untuk pembangunan Sekolah Garuda adalah Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Prof Stella mengungkapkan, pemilihan lokasi ini bukan sembarangan, melainkan merupakan arahan langsung dari Presiden.
Baca juga: 5 Momen Gibran Kunjungi NTT, Nyaris Dicium Perempuan, Canda Warga Sebut Tangan Wapres Lembut
“Soe ini sebenarnya pilihan langsung dari Bapak Presiden dan memang karena Bapak Presiden sangat mengerti bahwa sangat diperlukan sekali di daerah tersebut. Kebetulan saya dua kali sudah ke Soe,” katanya.
Tak hanya NTT, kunjungan dan survei lokasi juga dilakukan di sejumlah daerah lain seperti Bangka Belitung dan Papua Tengah.
Meski sempat mempertimbangkan Bangka, pemerintah memutuskan Belitung Timur lebih membutuhkan intervensi pendidikan.
Baca juga: Nera, Siswi SMA yang Jalan Kaki ke Sekolah, Awalnya Tak Tahu Siapa Dedi Mulyadi
“Kita juga sudah berkunjung ke Belitung Timur. Sebenarnya kita juga berkunjung ke Bangka. Kita kedua-duanya, Bangka dan Belitung Timur. Lalu setelah kita lihat ternyata Belitung Timur bahkan lebih membutuhkan sehingga Belitung Timur kemungkinan yang akan dipilih,” jelasnya.
“Untuk sekolah Garuda baru, kita juga sudah kunjung ke Nabire, Papua Tengah. Tentu saja teman-teman bisa melihat bahwa Nabire ini sungguh-sungguh sebagai provinsi baru, ada kebutuhan yang luar biasa di sana,” tambahnya.
Menariknya, setiap pembangunan Sekolah Garuda tak hanya fokus pada bangunan fisik, tetapi juga mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial-budaya, dan kesiapan menuju pendidikan tinggi.
Ia mengatakan pemerintah bahkan menggandeng universitas setempat dalam proses perencanaan dan survei.
“Di setiap kunjungan ini ada satu yang perlu kami tekankan. Kami selalu juga mengunjungi dan bekerjasama dan belajar dari universitas-universitas sekitar. Ini adalah suatu keunikan tetapi juga bukan by product, tapi adalah strategi dari Bapak Presiden,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pelibatan perguruan tinggi lokal bertujuan agar sekolah-sekolah Garuda bisa diposisikan sebagai pra-university atau pra-perguruan tinggi.
Karena itu, pengelolaan program sekolah Garuda dipilih untuk dititipkan ke Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.